Blora – Ratusan santri dari Pesantren Al Alif Setro Tamanrejo Tunjungan dan pesantren lain di Blora memenuhi kompleks Makam Sunan Pojok, Senin (16/10). Para santri ini mengikuti Tahtiman Al Qur’an Bin Nadhor dan Buka Kelambu Makam Sunan Pojok. Hadir pula, para kyai lintas kecamatan se- Blora dan para peziarah dari berbagai penjuru.
Tahtiman Al Qur’an Bin Nadhor dipimpin oleh Kyai Ishad Sofawi dari Tambahrejo Blora Kota, sedangkan doa Khotmil Qur’an dan Tahlil dipimpin Kyai Muhtadi Noor dari Jetis Blora Kota. Setelah tahtiman, kegiatan dilanjutkan dengan upacara buka kelambu.
Sejumlah Kyai dari berbagai kecamatan di Blora diminta untuk masing-masing memegang satu simpul kelambu lama di Makam Sunan Pojok sebelum dilepas. Kelambu lama kemudian dilepas dan diganti kelambu baru. Demikian pula dengan kain kafan yang menutupi batu nisan Makam Sunan Pojok, diganti dengan kain kafan yang baru. Kelambu dan kain kafan lama ini kemudian dilelang.
“Kita membuka mahar awal dengan nilai satu juta rupiah untuk kelambu lama Makam Sunan Pojok, monggo siapa yang berani membayar maharnya,” kata Kyai Mahfud Ali Su’udi bendahara Yayasan Sunan Pojok Blora setelah kelambu lama dilipat.
“Sebenarnya, mahar untuk kain kafan penutup nisan makam Sunan Pojok ini senilai ratusan juta, bagi yang berminat bisa langsung menghubungi panitia,” lanjut Kyai Mahfud.
Berdasarkan informasi dari panitia, ada belasan orang yang bersedia membayar mahar untuk dapat memiliki kelambu lama Makam Sunan Pojok. Sampai tengah malam tadi, proses penawaran harga lelang masih berjalan.
Ketua Panitia Haul Sunan Pojok 2017 Suryanto menjelaskan, ada dua keistimewaan perayaan Haul Sunan Pojok tahun ini.
“Yang pertama, akan dilaksanakan peresmian Kompleks Makam Sunan Pojok oleh Bupati Blora pada sore nanti. Kedua, mulai tahun ini pengajian akbar Haul Sunan Pojok akan dilaksanakan di lokasi Kompleks Makam Sunan Pojok, tidak lagi di halaman Masjid Agung Baitunnur Blora,” terang Suryanto yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Blora ini.
Kegaiatan ditutup dengan Bancakan Ambeng, seluruh hadirin menikmati hidangan berupa ingkung (ayam kampung yang dipanggang utuh), yang dilengkapi dengan berbagai bumbu khas jawa dengan alas makan daun jati.
Reporter : Abdul Malik