Blora- Pasca kekalahan pada pertempuran pertama di Alas Wengker, Patih Pujangga Anom pun memutar otak. Dikumpulkannya tiga pengikutnya, Untup-Noyontoko dan Mbok Gainah untuk bermusyawarah mencari cara mengalahkan Gembong Amijoyo, Penjaga Alas wengker.
Dari musyawarah para petinggi kerajaan Jenggala tersebut diketahui bahwa yang dapat mengalahkan Gembong Amijoyo adalah Joko Lodro, kakak seperguruan sang penjaga Alas Wengker tersebut. Joko Lodro digambarkan sebagai pendekar yang sakti mandraguna, dia dapat berubah wujud menjadi raksasa.
Maka, pada perjalanan kedua diajaklah Joko Lodro untuk mengawal rombongan menuju kerajaan Kediri melewati Alas Wengker. Di tengah Alas Wengker terjadilah pertempuran kedua, pertarungan sesama saudara seperguruan pun terjadi. Keduanya, Gembong Amijoyo penguasa Alas Wengker dan Joko Lodro sang kakak perguruan merasa masing-masing di pihak yang benar.
Gembong Amijoyo menjaga Alas Wengker karena dia meyakini bahwa tugas menjaga hutan dan kekayaannya merupakan tugas mulia. Jika Alas Wengker telah dilewati manusia maka Alas Wengker akan di jarah habis-habisan. Hutan jati dan kekayaan alam yang terpendam di dalam tanah akan dikeruk karena kerakusan manusia.
Di sisi lain, Joko Lodro meyakini bahwa mentaati perintah negara lebih utama dari apapun. Dewi Sekartaji harus dapat diboyong ke Jenggala, karena titah Panji Asmarabangun merupakan ketentuan yang harus dipenuhi. Siapapun yang menghalangi harus dibinasakan, bahkan jika itu berarti bertarung dengan Gembong Amijoyo, adik seperguruannya.
Pertempuran pun meletus, Gembong Amijoyo berhasil dikalahkan oleh Joko Lodro. Bukannya dibunuh, Gembong Amijoyo menjadi tawanan yang turut serta mengiringi rombongan menuju kerajaan Kediri untuk mempersunting Dewi Sekartaji.
Kisah ditutup dengan keberhasilan rombongan mempersunting Dewi Sekartaji untuk Panji Asmarabangun. Alur inilah yang menjadi dasar cerita dari barongan Blora.
Editor : Tim Litbang Bloranews.com
Foto : Tim Grafis Bloranews.com
Sumber : Hasil wawancara dengan Adi Wibowo, ketua kelompok barongan Risang Guntur Seta Blora
BACA JUGA :
BUDAYA BLORA : BARONGAN, TARIAN MACAN GEMBONG AMIJOYO (Bag. 1)