Blora – Kabupaten Blora menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang berpotensi terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. Selain Blora, ada 17 kabupaten / kota lain yang juga berpotensi terdampak kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana, menyebutkan 18 kabupaten / kota berpotensi terdampak kekeringan dalam rapat koordinasi (rakor) penanggulangan kekeringan di kantor BPBD Jateng, Selasa (03/07).
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Blora, Rembang, Jepara, Pati, Semarang, Pemalang dan Tegal. Selanjutnya, Kabupaten Magelang, Boyolali, Temanggung, Purbalingga, Banyumas dan Sragen. Kemudian, Karanganyar, Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan Cilacap.
Menurut Sarwa, pihaknya tengah melakukan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi dampak kekeringan yang akan terjadi. Termasuk mengalokasikan anggaran khusus APBD.
“Ketersediaan anggaran APBD provinsi dan kabupaten kota serta dana siap pakai BNNP kita siapkan untuk penanganan kekeringan ini,” ucapnya seperti dikutip viva.co.id
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora, Sri Rahayu memastikan saat ini pihaknya sedang memetakan desa / kecamatan terdampak kekeringan.
“Datanya sedang kami inventarisir. Nanti akan kami kabari jika proses inventarisasi sudah selesai,” jelas Sri Rahayu melalui petugas TRC BPBD Blora Agung Tri.
Sebagai informasi, tahun 2017 kemarin sebanyak 165 desa di kabupaten Blora terdampak kekeringan. Saat ini, BPBD Blora memiliki 6 kendaraan tanki air untuk menanggulangi kekeringan.
“Kondisinya, empat kendaraan ready dan 2 standby,” pungkasnya.
Reporter : Abdul Ghofur