Blora- Hari penyandang disabilitas tahun ini ternyata menyisakan catatan tak menyenangkan. Salah satunya, lantaran bonus atlet difabel peraih medali yang bertanding pada Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jateng 2018 belum ada kejelasan.
Fakta mengejutkan ini diungkapkan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Blora, Sriyono. Menurutnya, Pemkab Blora terkesan acuh dan mengabaikan hak-hak atlet peraih medali tersebut.
“NPC Blora merasa sangat prihatindengan sikap pemerintah. Mereka beralasan, karena harus mengikuti aturan dan belum ada pagu anggaran dari dinas. Padahal, kita sudah melayangkan dispo kepada Bupati Blora,” ungkap Sriyono di sela peringatan Hari Disabilitas Internasional di Blora, Senin (03/12).
Sebagai informasi, para atlet NPC Kabupaten Blora berhasil mengantarkan Blora bertengger di peringkat ke-17 Peparprov Jateng 2018 di Solo beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, raihan atlet Blora juga melampaui target.
Sebanyak 2 medali emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu berhasil diboyong dalam ajang ini. Sebelumnya, melihat sarana dan prasarana yang ada, kontingen Blora hanya menargetkan sebanyak 2 keping perak saja.
Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Kunto Aji, mengakui hal ini. Menurutnya, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu.
“Betul, memang demikian, belum ada kejelasan tentang hal itu. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu terkait anggaran tersebut,” ujarnya.
Dirinya beralasan, rentang waktu pembentukan NPC dengan pelaksanaan Peparprov Jateng sangat dekat. Ditambah, pelaksanaan Peparprov Jateng 2018 dengan penganggaran daerah tahun 2019 juga berdekatan.
“Semuanya berdekatan, jadi kita akan melakukan sesuai aturan yang berlaku, melalui tahapan-tahapan penganggaran. Dalam waktu dekat, kita akan menggelar pertemuan dengan NPC Blora untuk menjelaskan situasi ini,” pungkasnya. (one)
