Blora- Kabupaten Blora berada di peringkat teratas dalam jumlah kasus HIV/AIDS se- Jawa Tengah, dengan 188 kasus pada triwulan kedua tahun 2019. Angka tersebut selisih 51 poin dari Kabupaten Kebumen yang berada di peringkat kedua dengan 137 kasus.
Data tersebut dipublikasikan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) setelah memperoleh data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Secara keseluruhan, jumlah temuan HIV/AIDS di Jateng pada triwulan kedua tahun 2019 mencapai 2.269 kasus, Minggu (01/12).
“Angka tersebut cukup mencengangkan. Kasus paling banyak ditemukan di Kabupaten Blora dengan jumlah 188 kasus. Sedangkan kasus paling sedikit ditemukan di Kota Salatiga yang hanya 6 kasus,” jelas Kordinator FITRA Jateng, Mayadina.
Lebih lanjut, Mayadina mengajak semua pihak untuk mencegah persebaran virus mematikan tersebut. Pihaknya mendorong pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk secara serius menyikapi hal ini.
“Harus ada program yang secara riil menguatkan upaya-upaya pencegahan dan penyebaran virus HIV di Jawa Tengah,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto tidak menyampaikan banyak hal terkait jumlah kasus HIV/AIDS di Blora. Pihaknya akan memeriksa kembali data yang ada terkait temuan tersebut.
Diketahui bersama, Pemkab Blora dan DPRD setempat telah mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanggulangan HIV/AIDS pada Paripurna, Jumat (29/11) kemarin. Meski demikian, belum diketahui strategi pencegahan HIV/AIDS secara konkret yang tertuang dalam Perda tersebut. (jyk)
