Blora, BLORANEWS – Pengidap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora terus meningkat. Hingga awal April 2024, tercatat sudah ada 176 kasus yang terjadi. Bahkan, 9 nyawa dinyatakan melayang akibat penyakit mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat mengatakan, tahun ini kasus DBD di Blora memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Hal itu dikarenakan siklus lima tahunan kasus DBD di Blora yang jatuh pada tahun ini.
“Tercatat sudah ada 176 kasus dan 9 orang meninggal dunia akibat DBD,” ujar Edy Widayat, Rabu (3/4) kemarin.
Dirinya menjelaskan bahwa kasus DBD di Blora didominasi anak-anak dan remaja. Namun, lanjut Edy, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terserang penyakit tersebut.
“Kasus DBD ini kebanyakan menyerang anak-anak dan remaja. Tapi, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa kena,” lanjut Edy.
Kepada masyarakat, Edy Widayat mengimbau agar melakukan langkah pencegahan DBD dengan 3M Plus. Yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air, serta plusnya adalah menjaga kebersihan lingkungan.
“Masyarakat harus melakukan 3M Plus untuk mencegah DBD. Selain itu, jaga juga kebersihan lingkungan agar tidak ada sarang nyamuk,” pintanya.
Sebagai informasi, kasus DBD di Blora tahun ini memang mengalami tren peningkatan. Di awal tahun 2024 saja sudah ada 200 Warga yang terserang penyakit itu. Dimana 159 kasus terjadi di Bulan Januari dan selebihnya terjadi di awal pekan Februari.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan (Dinkes) saat itu, ada sebanyak 541 kasus yang terjadi. 200 kasus dinyatakan positif DBD, 322 kasus masuk kategori DD, serta 19 lainnya kategori DSS.
Dimana dari sekian jumlah kasus tersebut 7 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian di Bulan Maret 2024, ada sebanyak 154 kasus yang terjadi. 123 kasus dinyatakan positif DBD, sedangkan 31 lainnya kategori DSS (Dengue Shock Syndrome). Dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 9 orang.
Terbaru, di awal April 2024 ini jumlah kasus kembali meningkat. Yakni dengan total pengidap sebanyak 176 orang. Beruntungnya, tidak ada peningkatan jumlah kasus meninggal akibat penyakit mematikan itu. (*)