Kepahlawanan adalah status duniawi untuk mereka yang dianggap berjasa, berbuat baik untuk masyarakat luas, atau memberikan sumbangsih bagi kebaikan peradaban dalam lokalitas tertentu. Misalnya, Pangeran Diponegoro adalah pahlawan bagi Bangsa Indonesia, dalam waktu yang bersamaan, juga merupakan pemberontak bagi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Sialnya, pahlawan juga bisa bermakna mereka yang telah memenangkan sebuah pertempuran. Seperti banyak kita ketahui, mereka yang memenangkan pertempuran akan dianggap pahlawan, namun mereka yang dikalahkan akan dianggap penjahat. Singkatnya, dalam pengertian ini, batas tegas antara pahlawan dan penjahat adalah menang atau kalah dalam pertempuran.
Kita akan coba memasang berderet orang-orang yang lazim dianggap pahlawan misalnya Lao Tse, Kong Fu Tze, Sang Buddha, Mahatma Gandhi, Socrates, Julius Caesar, Augustus, Lima Kaisar, Jesus Christ, Lorenzo de Medici, Leonardo da Vinci, Martin Luther, William Shakespeare dan Sir Francis Bacon.
Boleh juga kita menambahkan di deret ini pahlawan lokal kita Pangeran Diponegoro, dr Soetomo, Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, dan 7 Pahlawan Revolusi. Jika kita cukup berfikiran terbuka, kita bisa saja memasukkan pahlawan imajiner seperti Captain America, Superman, Popeye Si Pelaut, dan Iron Man.
Sisi penjahat juga tak kalah seru, di deret ini kita akan menjumpai nama-nama seperti Brutus keponakan Julius Caesar, Yudas Iskariot, Adolf Hitler, dr Soumokil, Lord Voldemort bahkan Joker yang trending beberapa waktu yang lalu.