fbpx
Adv  

BERKAT PROGRAM PISEW, AKSES JALAN DESA BEKUTUK-PLOSOREJO DIBANGUN

Pembangunan jalan penghubung antar Desa Bekutuk dan Desa Plosorejo Kecamatan Randublatung, Blora.

Randublatung, BLORANEWS – Jalan baru penghubung Desa Bekutuk dengan Desa Plosorejo di Kecamatan Randublatung kini telah dibangun. Jalan yang sebelumnya hanya merupakan ‘galeng’ sawah, kini telah diperlebar sekitar 3 meter dengan panjang sekitar 336 meter.

Salah seorang warga Desa Bekutuk, Parkan merasa senang dengan adanya jalan baru tersebut.

“Senang, biasanya muter lewat rel sepur,” kata dia saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (13/6/2023).

Menurutnya dengan adanya jalan penghubung tersebut, akses ekonomi warga semakin lancar.

Sebelum jalan tersebut dibangun, warga diajak untuk musyawarah membahas pelebaran jalan.

“Lahan warga yang terdampak, dibeli pemerintah. Lebarnya dulu satu meter sekarang lebarnya 3 meter lebih,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Plosorejo, Karsono mengatakan pembangunan jalan tersebut berkat adanya bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Anggarannya dari APBN dari menteri PUPR, total panjang jalan 336 meter dengan anggarannya Rp 500 juta,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya.

Dengan adanya pembangunan jalan tersebut, manfaatnya sudah banyak dirasakan oleh masyarakat.

“Ada akses ekonomi karena gak harus muter jauh, orang Bekutuk kalau mau ke kecamatan itu enggak usah muter jauh, tinggal menerobos jalan tersebut,” terang dia.

Lebih lanjut, pensiunan tentara itu menjelaskan pembangunan jalan melalui program PISEW tersebut sangat dinanti-nantikan oleh warga sekitar.

“Terutama warga sisir Desa Bekutuk ya berterima kasih sekali sama saya karena sejak kecil dia bercita-cita untuk membuat jalan antar desa untuk jalan poros,” ucap dia.

Diketahui, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) hadir sebagai salah satu bentuk respons Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk meningkatkan efisiensi potensi, pelayanan dan pengembangan kawasan perdesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya. (yayak)