Blora- Sejumlah pihak meminta Pemkab Blora mengkaji kembali rencana pemindahan pedagang dari Pasar Induk Blora menuju Pasar Rakyat Sido Makmur. Pasalnya, selain ada sejumlah penolakan dari pedagang, bangunan pasar baru tersebut juga telah mengalami kerusakan.
“Terkait dengan edaran Sekda agar para pedagang memulai pindah, supaya dikaji kembali. Dengan adanya dinding retak pada sebagian kios , dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan,” harap koordinator Forkom Pemuda Blora, Zaenul Arifin, Rabu (02/01).

Zaenul menambahkan, keselamatan pedagang harus diutamakan. Selain itu, Pasar juga merupakan fasilitas publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga, keamanan manusia yang menempatinya harus diutamakan.
“Pastikan dulu ke-safety-annya, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Keselamatan harus dinomorsatukan,” imbuhnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Blora, Bambang Susilo menghimbau Pemkab untuk mempersiapkan rencana pemindahan pedagang tersebut matang-matang. Jika kualitas kiosnya jelek, nantinya para pedagang akan kecewa.
“Pemkab mestinya mempersiapkan dengan matang, jangan sampai pedagang gelo (kecewa, jw). Karena, kualitas bangunan yang jelek,” tegas Bambang.
Sebagai informasi, Pemkab Blora menggelontorkan biaya sebesar sekitar Rp 24,5 milyar, untuk pembangunan pasar yang terletak di tengah persawahan ini.
Saat ini, dua blok telah dibangun dan terdiri dari 272 kios dan 608 los guna menampung ratusan pedagang. Bangunan kios yang mengalami keretakan berada di Blok B sebelah selatan.
“Kami akan cek lokasi secepatnya,” pungkas Bambang. (one)