BALI, BLORANEWS – Hingga September 2022, sebanyak 53,17 persen anggaran belanja daerah Pemprov Jateng telah digunakan untuk membeli produk lokal karya masyarakat. Hal itu dijelaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai mengikuti acara Business Matching Tahap IV di Nusa Dua, Bali.
“Presiden sudah memerintahkan kita belanja produk lokal. Kalau melihat potensi yang ada di Jawa Tengah ini ada potensi belanja APBN sama APBD yang cukup besar. Maka ini akan kita genjot terus,” katanya.
Diterangkan, potensi APBD Jateng di tahun 2022 terkait belanja barang dan jasa ialah Rp 340,8 triliun. Atau sekitar 27,9 persen. Belanja modalnya ada Rp 191,7 triliun, kira-kira 15,7 persen dari APBD keseluruhan.
Sementara, komitmen untuk pembelian produk dalam negeri dan UMKM yang ada di Jateng dari data rencana umum pengadaan atau penyedia kurang lebih Rp 3,8 triliun. Kemudian data rencana umum pengadaan komitmen produk dalam negeri itu Rp 3,5 triliun.
“Sementara pengadaan nonproduk dalam negeri atau yang impor itu cuma Rp302 miliar. Jadi kalau kita lihat komitmennya 92,12 persen itu produk dalam negeri. Ini yang mau kita sampaikan kepada publik,” tegasnya.
Dari data itu, sampai 23 September 2022 sudah terealisasi sebesar 53,17 persen. Dan untuk mempercepat, Ganjar juga telah membuat sejumlah regulasi. Diantaranya membuat e-katalog dan membuat toko online bernama Blangkon Jateng untuk menampung produk-produk lokal di Jawa Tengah.
“Untuk meningkatkan prmbelian produk dalam negeri, kami akan terus mendampingi pelaku UMKM. Kualitas produk akan terus ditingkatkan termasuk kontinuitasnya,” pungkas Ganjar. (*)