Semarang, BLORANEWS.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menyalurkan dana sebesar Rp1,711 miliar untuk mendukung perbaikan 92 rumah tidak layak huni (RTLH) dan pembangunan 22 jamban. Program ini bertujuan membantu mengurangi kemiskinan di provinsi tersebut.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jawa Tengah, Ema Rachmawati, menyebutkan bahwa langkah Baznas ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan. Menurut Ema, perbaikan RTLH di Jawa Tengah mencapai 17 ribu unit setiap tahun.
“Kalau tidak dibantu Baznas, ya cukup berat. Kita kolaborasi dengan Baznas dan CSR untuk mempercepat penurunan kemiskinan di Jateng. Karena RTLH dan pemilikan jamban adalah indikator penurunan kemiskinan dan stunting,” jelas Ema di aula Gedung F Pemprov Jateng, Rabu (8/1/2025).
Ema juga menekankan pentingnya sosialisasi pembayaran zakat di kalangan ASN Pemprov Jateng dan instansi vertikal agar potensi pengumpulan zakat melalui Baznas bisa dioptimalkan.
“Masih ada dinas atau instansi vertikal yang belum semuanya berkontribusi. Jadi, mungkin kita perlu roadshow dan kampanye kepada sektor swasta yang belum menyalurkan zakat lewat badan zakat,” tambahnya.
Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, melaporkan bahwa pada tahun 2024, pihaknya berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp102 miliar. Dana tersebut disalurkan kepada penerima zakat untuk kebutuhan produktif dan konsumtif.
“Untuk bantuan RTLH, kami bekerja sama dengan Disperakim Jateng dalam proses verifikasi. Misalnya, dari 74 pemohon, hanya empat yang memenuhi kriteria,” ungkap Darodji.
Baznas Jateng menargetkan peningkatan penerimaan zakat menjadi Rp110 miliar pada tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk membantu warga miskin yang memenuhi syarat sebagai penerima manfaat zakat. (Jyk)