Cepu- Genangan air setinggi lutut orang dewasa melanda kawasan jalan stasiun kota, wilayah Ngareng Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Banjir semacam ini kerap terjadi di kawasan itu saat hujan deras dengan durasi yang cukup lama, Selasa (18/02).

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri menginformasikan, air mulai masuk ke kawasan ini sekitar pukul 14.30 sore tadi, usai hujan deras yang melanda kawasan Cepu. Hingga saat ini, tim BPBD masih bertugas di lokasi banjir.
“Sungai tidak mampu menampung air hujan,” terang Agung Tri.
Sementara, Yadi (30) warga setempat mengungkapkan, banjir setinggi lutut semacam ini selalu terjadi saat hujan deras dengan durasi yang cukup lama. Air tersebut berasal dari kawasan Wonorejo dan sekitarnya menuju ke Turibang dan menggenang di kawasan Ngareng.
“Air dari Wonorejo dan persawahan sekitar Mentul. Sedangkan saluran airnya kecil sehingga air menggenang. Setiap hujan deras dan agak lama, pasti itu (air menggenang). Sudah langganan,” katanya.
Bahkan, kejadian ini telah berlangsung sejak lama setiap musim hujan. Menurut Yadi, banjir yang terjadi di Ngareng tidak berhubungan langsung dengan kondisi paras air di Bengawan Solo. Masalahnya hanya saluran air yang terlalu kecil sehingga butuh waktu lama untuk mengalir ke muara sungai.
“Dulu sangat parah. Tidak ada kerugian serius. Paling ya setelah banjir harus bersih-bersih rumah. Masalahnya adalah saluran air yang kecil, jadi bukan masalah Bengawan Solo sedang pasang atau surut. Memang sudah ditangani, tapi ya buktinya masih banjir,” pungkasnya. (arf)