Ngloram ( 21/03/2016 ) Bandar Udara Ngloram merupakan salah satu bandara di Indonesia yang dibangun untuk tujuan memaksimalkan pengelolaan minyak dan gas bumi. Dalam dunia penerbangan internasional, nama resmi Bandar Udara Ngloram adalah Ngloram Air Strip. Fungsi utamanya adalah mengangkut para pengajar dan periset di bidang minyak dan gas bumi menuju Pusat Pengembangan Tenaga ( PPT ) Perminyakan dan Gas Bumi di Kota Cepu.
Pada tahun 2010 diterbitkan sebuah naskah ilmiah tentang Bandar Udara Ngloram oleh Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Naskah ini ditulis oleh Agung Nugroho dan Dika Nuramadhan Ankanegara. Judul naskah tersebut adalah “ Peningkatan Fungsi Bandara Ngloram Cepu sebagai bandara komersial “.
Dalam tulisan tersebut, para penulis memberikan abstraksi tentang bandara Ngloram sebagai berikut. “ Bandar udara itu ( Bandar Udara Ngloram / Ngloram Air Strip ) saat ini tidak aktif, akan tetapi pada saat bandar udara tersebut beroperasi ( pada masa lalu ) digunakan untuk mengangkut para Dosen menuju Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas ( PPT Migas ) di Kota Cepu “ tulis Agung Nugroho dan Dika Nuramadhan Ankanegara dalam naskah ilmiah tersebut.
Dalam bagian yang sama pada naskah tersebut dijelaskan pula Kota Cepu dengan prospek pengembangan minyaknya. “ Cepu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Blora yang memiliki prospek pengembangan pusat pengelolaan minyak dan gas Blok Cepu “ tulis para akademisi dari universitas Bojonegoro Semarang ini.
Dalam kapasitasnya sebagai kecamatan yang memiliki prospek pengembangan pusat perminyakan ini, Cepu membutuhkan peningkatan pembangunan dalam berbagai sektor. Salah satu sektor strategis yang dapat meningkatkan fungsi kota Cepu yang potensial ini adalah pengembangan transportasi sesuai kebutuhannya.
“ Untuk mendukung hal itu ( peningkatan kapasitas Cepu yang potensial sebagai Pusat Pengembangan Perminyakan dan Gas Bumi ), menigkatkan sektor transportasi sangat dibutuhkan. Salah satu sektor transportasi strategis yang dibutuhkan Cepu adalah transportasi udara. Namun, peningkatan dalam bidang ini harus mempertimbangkan kebutuhan. Selain untuk memaksimalkan peran Kota Cepu sebagai basis pengembangan minyak, keberadaan Bandar Udara juga mempermudah koordinasi pemerintahan dan sektor – sektor lain “ tulis akademisi ini dalam naskah ilmiah terbitan tahun 2010 itu.
Saat ini ( Maret 2015 ) bandar udara Ngloram digunakan oleh warga Ngloram sebagai tempat pengeringan padi dan hasil pertanian lainnya. Landasan pacunya yang memanjang selain digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian masyarakat, juga sebagai tempat latihan berkendara mobil. Tidak jauh dari landasan pacu Bandar Udara Ngloram terdapat sebidang tanah yang digunakan untuk berolahraga setiap sore. Seperti di banyak tempat pada umumnya, lapangan ini digunakan untuk bermain sepak bola oleh anak – anak muda desa Ngloram.
Kedepan Bandar Udara Ngloram diwacanakan akan menjadi bandar udara komersial pertama di Kabupaten Blora. Wacana ini disampaikan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho pada 2014 lalu. Untuk mempersiapkan hal itu, pada tahun 2013 dilakukan perencanaan pembebasan lahan seluas 60 hektar, memanjang dari desa Ngloram sampai ke desa Klagen Kecamatan Kedungtuan. Landasan Pacu akan ditambah dari 900 meter menjadi 2200 meter. Jika berjalan sesuai dengan perencanaan, maka tahun 2015 bandara Ngloram dapat beroperasi.
Sayangnya, sampai saat ini agenda tersebut belum terwujud. Sekalipun demikian, Bandara Ngloram masih merupakan kebanggaan warga Cepu. Dibutuhkan kajian dan perencanaan yang mendalam untuk mewujudkan kehadiran kembali Bandara Ngloram di Kabupaten Blora. Sebagai Bandara penunjang aktivitas pengembangan perminyakan dan sebagai Kebanggaan Kabupaten Blora dalam bidang transportasi udara.
Reporter : Ajir
Fotografer : Az Zulfa
