fbpx

APARAT AKAN TANGANI KASUS PEMBAKARAN MOBIL PERHUTANI SECARA HATI-HATI

Administratur Perhutani KPH Blora, Rukman Supriatna, dalam konferensi pers di Mapolres Blora, Selasa (21/08).

Blora – Dalam konferensi pers kasus pembakaran mobil dinas Perhutani dan penganiayaan terhadap 4 personel Polhut, Kepolisian Resort (Polres) Blora akan mengangani kasus ini dengan hati-hati. Aparat menilai, kasus tersebut merupakan aksi spontan yang dilakukan oleh warga yang terprovokasi.

Polres Blora telah mengamankan empat orang yang diduga menjadi provokator dalam aksi tersebut, masing-masing berinisial SP, SR, SA, dan SS. Salah satu provokator tersebut merupakan seorang perangkat desa dan menyuruh membeli bensin untuk membakar mobil Perhutani.

 

Administratur Perhutani KPH Blora, Rukman Supriatna, dalam konferensi pers di Mapolres Blora, Selasa (21/08).

 

“Kami terapkan metode pendekatan, kita kumpulkan barang bukti, olah TKP di lokasi tersebut serta keterangan dari korban dan saksi, baru kita bertindak, ” jelas Kapolres Blora AKBP Saptono dalam konferesi pers di Mapolres Blora, Selasa (21/08).

Menurut Kapolres, aksi tersebut bersifat spontan tanpa ada rencana sebelumnya. Meski demikian, Kapolres memastikan pihaknya akan terus mendalami kasus ini. Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing provokasi.

“Aksi ini murni sepontanitas, diharapkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing provokasi sehingga akibatnya berujung anarkis,” lanjutnya.

Di sisi lain, Administratur Perhutani KPH Blora, Rukman Supriatna, menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat yang telah melindungi anggotanya dari amuk massa saat peristiwa itu terjadi.

“Saya atas nama Perhutani mengucapkan terima kasih Kepada Kapolres Blora beserta jajarannya karena dengan cepat dan tanggap berhasil menangkap empat pelaku provokator dan menyelamatkan anggota kami dari kepungan warga,” ucap Rukman.

 

Reporter : Imanan