fbpx

ANAK SULUNG LULUS KULIAH, KPM PKH INI MENGUNDURKAN DIRI

Warsi (44) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH)
Warsi (44) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH)

Tunjungan- Merasa kondisi perekonomiannya makin membaik, satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH). Dirinya juga merasa, masih banyak warga lain yang lebih membutuhkan uluran tangan pemerintah.

Adalah Warsi (44), warga Desa Nglangitan Kecamatan Tunjungan yang sehari-hari bekerja mengolah lahan di sawah, merasa dirinya tak lagi miskin. Meski hanya bertani, Warsi ingin anak-anaknya memiliki pendidikan yang mumpuni.

“Sehari-hari bertani. Walau berat, harus dijalani, soalnya untuk sekolah anak-dan untuk makan sehari-hari,” ucapnya polos, Sabtu (10/11).

Dengan sekuat tenaga, Warsi harus membiayai anak-anaknya menjalani pendidikan. Anaknya yang sulung, menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Semarang. Di sisi lain, dia harus memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

 

Warsi (44) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH)
Warsi (44) mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH)

 

Usaha tidak menghianati hasil, bantuan dari pemerintah pun datang kepadanya. Dirinya masuk dalam KPM, sehingga bebannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sedikit tertolong. Akhirnya, anak sulung Warsi lulus kuliah dan diterima menjadi guru di sebuah sekolah di Blora.

Tak hanya itu, anak sulungnya juga mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Kabupaten Blora, dan lolos. Anak sulung Warsi yang bernama Sri Wahyuni dipercaya sebagai koordinator TKS.

“Dengan pekerjaan ini, saya lebih bisa membantu keluaga. Semoga, ini bisa menjadi motivasi bagi KPM lain untuk tetap menyekolahkan anaknya setinggi mungkin,” ucap Sri Wahyuni.

Sementara itu, pendamping PKH, Siti Letari menyambut baik keinginan Warsi mengundurkan diri dari statusnya sbagai KPM. Menurutnya, keinginan Warsi tersebut juga didukung penuh oleh anak sulungnya yang kini bekerja sebagai TKS itu.

“Anaknya juga bilang, mundur saja tidak apa-apa. Pekerjaan yang sekarang insyaallah bisa lebih baik untuk membantu ekonomi keluarga. Kita menyambut baik hal ini, dan smoga bisa menginspirasi KPM lainnya,” ujarnya. (hud)