Blora- Politisi PKB Blora, Abdullah Aminuddin berkelakar saat menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon bupati di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora. Dalam kesempatan itu, Amin menyerahkan formulir bersama dengan ketua DPC PPP Blora, Abu Nafi.
“Biasanya, kalau pernah jadi wakil bupati, akan sulit jadi Bupati. Itu pendapat banyak orang di Blora,” kata Amin di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blora, Kamis (19/09).
Kelakar Amin tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, hal ini seolah terbukti dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Blora 2015. Saat itu, Abu Nafi yang juga wakil Bupati Blora kalah dalam pemilihan tersebut.
Di sisi lain, kelakar ini juga bisa mengarah kepada wakil bupati Blora saat ini yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Bupati Blora dalam Pilkada Blora 2020. Terkait ini, Amin tidak menyebut jelas siapa yang dimaksud dalam kelakarnya.
PKB Belum Jelas, Amin Daftar Bacabup Lewat PDI Perjuangan
Lebih lanjut, Amin yang hingga saat ini tercatat sebagai pengurus DPC PKB Blora itu menjelaskan alasannya mendaftar bacabup lewat PDI Perjuangan. Dirinya memastikan, tidak ada gesekan di internal partai berlogo bola dunia tersebut.
“Tidak ada gesekan di PKB. Alasan saya mendaftar lewat PDI Perjuangan, karena PKB sendiri belum jelas tahapannya. Saya masih wakil ketua dewan syuro,” jelasnya.
Dirinya berharap, PKB Blora segera membuka pendaftaran bakal calon bupati. Jika nantinya, PKB Blora tidak membuka pendaftaran, PKB akan dinilai sebagai partai eksklusif dan merusak citra demokrasi partai tersebut.
“Jadi kalau partai sekelas PKB kalau tidak membuka pendaftaran, asas demokrasinya akan turun. Seolah-olah PKB itu eksklusif. Kalau itu sampai terjadi, saya sebagai pengurus PKB akan kecewa,” pungkasnya. (jyk)