Blora – Bupati Blora, Arief Rohman menanggapi aksi unjuk rasa dilakukan oleh masyarakat yang menuntut pembatalan seluruh ujian seleksi Perangkat Desa (Perades) di Kabupaten Blora atas dasar dugaan kecurangan pelaksanaan ujian CAT di Semarang beberapa hari lalu.
“Pemilihan pihak ketiga yang dalam hal ini perguruan tinggi pelaksana ujian CAT tidak dilakukan oleh Pemkab, melainkan dipilih oleh panitia perades tingkat Desa,” terangnya di Pendopo Rumah Dinas usai acara pelantikan pengurus Gerakan Pramuka, Kamis (27/01) sore.
Menurutnya, Pemkab hanya memfasilitasi dengan mengundang perguruan tinggi baik PTN ataupun PTS untuk presentasi sebagai pihak ketiga penyelenggara CAT di depan seluruh Kades dan panitia seleksi dari Desa.
“Setelah PTN/PTS presentasi di depan para kades dan panitia, maka pihak desa yang memilih dan melakukan penandatanganan kerjasama pelaksanaan CAT disaksikan oleh Forkopimda. Jadi bukan Pemkab yang menentukan pelaksana CAT nya,” tambah Arief.
Menyikapi tuntutan masyarakat, Ia mengaku sebelumnya telah menggelar rapat internal dengan seluruh jajaran Forkopimda (Kapolres, Dandim, Kepala Kejaksaan, dan Ketua DPRD) Kabupaten Blora.
Sekadar diketahui, selama dua bulan terakhir Kabupaten Blora dihujani aksi demonstrasi mengenai proses pengisian perades. Sementara Pemkab Blora telah usai melaksanakan pengisian perades yang diikuti oleh 194 Desa dengan jumlah lowongan perangkat sebanyak 857 jabatan. (Jam).