fbpx

DUA BULAN, PROYEK EMBUNG PLERED DITARGET RAMPUNG DESEMBER

PROYEK EMBUNG PLERED DITARGET RAMPUNG DESEMBER
Proyek embung plered Hingga kini proyek untuk penampungan air hujan tersebut baru tahap pengerukan, Kamis (15/6).

Jepon – Proyek dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Balai Besar WIlayah Sungai Pemali Juwana PPK Danau Situembung Pekerjaan Pembangunan Plered oleh PT Pulu Ganding Sejahtera sudah berjalan dua bulan. Hingga kini proyek untuk penampungan air hujan tersebut baru tahap pengerukan, Kamis (15/6).

Sebanyak tiga eskavator dan delapan truk mengangkut volume tanah persiapan lahan pembangunan embung seluas 3 hektar tersebut. Di lokasi yang terpencil dari permukiman penduduk tersebut sebanyak 15 tenaga kerja dari Lampung dan tenaga lokal mengeruk tanah tersebut.

Mandor proyek Umar menerangkan proyek dari SNVT pembangunan bendungan BBWS Pemali Juwana PPK Danau Situembung pekerjaan pembangunan embung plered dengan nilai kontrak Rp 14.203.228.000 dengan masa kerja 270 hari tersebut berharap selesai 270 hari hingga bulan Desember 2017 mendatang.

“Dengan kondisi cuaca yang bagus harapannya pekerjan ini selesai bulan Desember tahun 2017 ini,” katanya disela-sela mengawasi pengerukan tanah.

Dia menjelaskan, pengerukan tanah embung tersebut kedalamannya 3 meter dengan diameter bangunan sekitar 1,5 hektar. Dia menguraikan embung yang berlokasi di Desa Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora, Jawa Tengah tersebut merupakan embung terbesar di Kabupaten Blora.

“Embung ini fungsinya untuk penampungan air. Harapannya pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan apa pun,” tuturnya.

Menurutnya sebagai tahapan awal pengerukan pekerjaan tersebut pihaknya juga membangun talud sepanjang 200 meter di ruas jalan baru dari pinggiran Desa Purworejo menuju lokasi pembangunan embung. 

“Lokasinya cukup berat karena para petani menikmati jalan baru yang kita buat untuk sarana transportasi truk-truk pengangkut tanah volume hasil pengurukan eskavator,” terangnya.

Dia menambahkan, meski Blora terkenal dengan daerah kering dan mengandalkan sumber mata air dengan tadah hujan pihaknya mengaku tidak mengalami kendala untuk air. Karena sumber air tanah di sekitar lokasi pembangunan embung mencukupi untuk mengaduk cor-coran beton.

“Mudah-mudahan cuacanya bagus sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai rencana yang terpampang dalam papan pengumuman anggaran,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono/yud