Jepon – Penerapan Mix Farming dalam satu kawasan pertanian, yang memanfaatkan tanah bengkok desa di Desa Kemiri, Kecamatan Jepon, Blora, menjadi salah satu faktor yang mengantarkan desa ini menjadi pemenang Lomba Desa tingkat Kabupaten Blora tahun 2017.
Dimana Mix farming atau Integrated Farming System adalah kegiatan pertanian organik terpadu berbasis peternakan dan perkebunan komersial.
Menurut Camat Jepon melalui Kasi Pembangunan Kecamatan Jepon, Sukiran mengatakan dari pengelolaan lahan pertanian dalam satu kawasan dengan menerapkan system Mix Farming Desa Kemiri sangat cukup baik.
“Pengelolaannya cukup baik, dari penerapan mix farming dalam satu kawasan pertanian sudah terintegrasi dengan semua sektor. Baik pertanian, pertenakan dan perikanan,” kata Sukiran yang ikut mendampingi Desa Kemiri.
Dalam pemanfaatkan lahan pertanian ini, dimanfaatkan untuk tanaman padi, jagung, cabai merah, dan bawang merah serta kacang tanah. Yang berpadu dengan peternakan dan perikanan.
Dari hasil pengelolaan lahan pertanian, lanjut Sukiran, cukup membanggakan dari tanaman bawang merah dari luas lahan 3 hektar (Ha), dapat diraup omset hingga Rp 800 Juta. Sedangkan pada tanaman cabai merah, dari seluas 4,5 Ha dapat meraup rupiah sebesar 1,8 miliar. “Saat panen cabai kemarin, harga dipasaran pas sedang naik. Jadi hasilnya juga banyak,” lanjutnya.
Tak hanya itu, pada sektor peternakan dibudidayakan penggemukan sapi, sejumlah 20 ekor sapi, dimana kotorannya dimanfaatkan untuk biogas dan pupuk organik, untuk digunakan pemupukan lahan pertanian. Sedangkan untuk pakan sapi diambilkan dari jerami padi, batang pohon jagung dan daun kacang tanah setelah panen, serta rumput lainnya.
Pada sektor perikanan dilakukan budidaya ikan, sebanyak 10.000 bibit ikan nila yang dikembangkan sistem kolam yang diletakan pada embung dilokasi tersebut. “Kesemuanya itu di kelola oleh pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kemiri. Karena semua bantuan yang diberikan desa, diperuntukan untuk kemandirian pengembangan desa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kemiri Sutrisno mengungkapkan hasil dari pengelolaan ini, berdampak besar pada Pendapatan Asli Desa (PADes). “Yang kesemuanya saling berkaitan sehingga selama satu tahun bisa terus menuai panen. Dampaknya PADes kita meningkat untuk pembangunan,” jelas Kepala Desa Kemiri.
Dalam hal ini, Desa Kemiri selanjutnya akan mewakili Kabupaten Blora maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah di event yang sama. “Ini kemenangan bagi seluruh warga desa, bukan hanya perangkat desa saja,” ujar Kades Kemiri.
Dengan hasil ini, pihaknya bertekad akan sungguh-sungguh mempersiapkan diri maju ke tingkat Provinsi. Bahkan desa ini ditetapkan sebagai desa percontohan tingkat Kabupaten Blora terkait pemanfaatan lahan pertanian, peternakan dan perikanan dalam satu kawasan pertanian.
Reporter : Ngatono