Blora, BLORANEWS.COM – Sakit hati dan dendam lama menjadi alasan utama MK (35) menghabisi nyawa Muslikin (45) dan anaknya, SK (9), di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Blora, pada Jumat (21/02/2025) malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Satreskrim Polres Blora, MK yang merupakan adik ipar dari istri Muslikin, merasa tidak dihargai oleh keluarga korban.
Ia mengaku sering mendapat ejekan karena dianggap tidak memiliki harta saat menikahi adik istri Muslikin. Perasaan terhina ini memupuk dendam dalam dirinya.
Konflik semakin memuncak saat MK ingin membeli pohon jati milik mertuanya untuk membangun rumah. Namun, sebelum ia bisa membeli, Muslikin menebang pohon tersebut dan menyumbangkannya ke mushola.
Masalah lain muncul ketika MK berencana membeli sebidang sawah di bagian utara dekat jalan. Saat perangkat desa datang untuk melakukan pengukuran, tanah yang ditawarkan justru berada di bagian selatan, bukan sesuai keinginan MK. Peristiwa ini semakin menambah rasa sakit hati MK terhadap korban.
Dari pengakuan tersangka, ia telah merencanakan pembunuhan sejak Jumat pagi. MK mencampurkan apotas yang dihaluskan dengan racun tikus cair, lalu memasukkannya ke dalam botol air mineral yang dikonsumsi korban.
AKP Selamet, Kasat Reskrim Polres Blora, mengungkapkan bahwa berdasarkan penyelidikan, target utama dalam aksi ini adalah Muslikin dan istrinya, bukan anaknya.
“Sebenarnya, yang menjadi target utama adalah korban dan istrinya. Namun, sang anak ikut meminum air mineral yang telah diberi racun,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sambonganyar, Teguh Mulyo Utomo, mengaku awalnya tidak menyangka bahwa MK adalah pelaku.
“Setelah kejadian, dia masih sempat ikut bertakziah di rumah duka. Tidak ada yang curiga,” ujar Teguh.
Namun, warga mulai merasa janggal karena MK tidak menghadiri pengajian yang biasa diadakan setiap ada warga yang meninggal.
Ketidakhadirannya dalam tradisi ini memunculkan tanda tanya hingga akhirnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kini, MK harus mempertanggungjawabkan perbuatannya atas pembunuhan berencana yang telah ia lakukan. (Jyk)