Blora, BLORANEWS – Longsoran tanah di Desa Brumbung, Kecamatan Jepon, Blora yang mengancam Musala akan segera ditangani. Rencananya penanganan tersebut akan dilakukan mulai Sabtu (18/5) besok secara kolaboratif. Yakni dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, DPUPR Blora serta Pemdes setempat.
“Jadi penanganannya secara kolaborasi antara BBWS, DPUPR dan Pemdes Brumbung. Excavator, material dan tenaga kerja sudap siap. Untuk penanganan dilakukan secara terasering. Jika nantinya kondisi tanah sudah stabil, kedepan bisa dibronjong atau talud,” jelas Kepala DPUPR Blora Samgautama Karnajaya melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Surat, Jumat (17/5/2024).
Sementara itu, Kepala Desa Brumbung Tahan mengatakan, penanganan longsor di wilayah desa yang dipimpinnya sejatinya sudah sangat dinantikan dan pihaknya siap kerja secara kolaboratif.
“Ini sudah sangat kami nantikan. Insya Allah saya mewakili Pemdes Brumbung siap berkolaborasi,” ucapnya tegas.
Tidak hanya di lokasi itu, Kades Brumbung juga menunjukkan longsoran lainnya yang jaraknya beberapa meter, tepatnya di bawah jembatan.
“Untuk penanganan yang di bawah jembatan, kami mohon petunjuk, kalau bisa bisa ditangani juga,” kata Tahan Kades Brumbung.
Diketahui sebelumnya, longsoran tanah di RT 05/RW I Desa Brumbung mengancam musala Darul Ulum. Musala itu sudah dua tahun tidak digunakan untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya.
Musala itu dibangun di atas tanah wakaf almarhum Kusnadi, warga RT 05/RW I Desa Brumbung, untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya bagi warga muslim di wilayah setempat.
“Sejak tanahnya longsor, musala itu tidak digunakan untuk salat dan mengaji, meski sebelumnya untuk salat berjamaah, tarawih dan lainnya. Untuk mengantisipasi longsor, dinding bangunan musala itu hanya diberi penyangga bambu,” pungkasnya. (Dj)