BLORANEWS – 12 Maret merupakan hari ke-71 dalam kalender Gregorian dan hari ke-72 dalam tahun kabisat.
Di tanggal ini, banyak peristiwa menarik yang terjadi. Seperti penunjukan Soeharto menjadi Pejabat Presiden, hingga Gerakan Mars Garam yang dipimpin oleh tokoh kemanusiaan India Mahatma Gandhi.
Lebih detail, berikut Bloranews rangkumkan peristiwa menarik yang pernah terjadi di tanggal 12 Maret.
1. Penunjukan Soeharto menjadi Pejabat Presiden Indonesia
Pada 12 Maret 1967, Sidang MPRS menunjuk soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Penunjukan itu resmi diumumkan setelah Pertanggung Jawaban Presiden soekarno (Nawaksara) ditolak MPRS.
Setelah ditunjuk, Soeharto resmi menjadi presiden pada 27 Maret 1968. Sesuai hasil Sidang Umum MPRS (Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968). Selain sebagai presiden, ia juga merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan.
2. Mars Garam atau yang dikenal juga dengan Satyagraha Garam dimulai pada 12 Maret 1930 dan menjadi bagian penting Gerakan Kemerdekaan India. Gerakan ini dipelopori oleh tokoh humanis India berna Mahatma Gandhi.
Mars Garam merupakan sebuah kampanye aksi langsung dari penentangan pajak dan perlawanan tanpa kekerasan melawan monopoli garam dari Inggris. Tercatat, peristiwa tersebut merupakan perlawan terorganisir paling signifikan terhadap otoritas Inggris sejak gerakan non-kooperatif 1920-1922.
3. Peringatan Global Pandemi Sars
20 tahun silam, tepatnya pada 12 Maret 2003, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan global tentang terjadinya Pandemi Sars. Sars sendiri ialah virus yang memicu pneumonia parah yang tidak diketahui asalnya.
Sars pertama kali diidentifikasi pada akhir Februari 2003 kala virus ini mulai mewabah di Negara Cina. Dan tak butuh waktu lama, sars mampu menyebar dan menjangkiti negara tetangga seperti Vietnam dan Hong Kong.
4. Kematian sang revolusioner Tiongkok, Sun Yat-Sen
Pada 12 Maret 1925, suasana berkabung melanda Tiongkok lantaran ditinggal oleh Sun yat-Sen, seorang pemimpin revolusi Tiongkok yang diakui secara luas sebagai Bapak Negara Tiongkok Modern.
Identifikasi tersebut disematkan kepada Sun Yat-Sen berkat perannya merevolusi Tiongkok dari kekaisaran otoriter. Tercatat, Sun Yat-Sen telah memimpin sebanyak sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing. Hingga pada akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran Tiongkok yang otoriter.