Blora, BLORANEWS – Di awal tahun 2023, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora telah mencapai 56 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, 4 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Sutik, 56 kasus ini terdiri dari 39 kasus di Januari dan 17 kasus di Februari.
“Serta terhitung kurang lebih 150 suspek DBD yang masih pada tahapan demam dengue,” lanjut Sutik.
Sutik mengatakan bahwa DBD ini merupakan siklus 5 tahunan. Dan untuk saat ini Kecamatan Blora masih tertinggi dengan total 11 kasus.
“Faktor cuaca yang tak menentu juga sangat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya.
Saat ini, Dinkes Blora sedang menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan puskesmas-puskesmas yang ada di Blora. Diantaranya dengan melakukan fogging di wilayah yang terpapar kasus DBD.
‘’Tidak hanya fogging dari puskesmas, serta mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang di lingkungannya,’’ papar Sutik.
Kepada masyarakat, Sutik berharap agar senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan dan waspada jika ada indikasi DBD. Utamanya untuk remaja 15 tahun kebawah yang rawan terserang penyakit berbahaya tersebut.
’DBD adalah virus bahaya. Sebab belum ada obatnya hingga saat ini,’’ pungkasnya. (Kin)