fbpx

STRUM JEBAKAN TIKUS KEMBALI RENGGUT NYAWA WARGA WADO

Seorang laki-laki bernama Sugianto (40) warga Dukuh Sudung Rt. 003 Rw. 006, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora ditemukan tewas di area persawahan karena tersengat aliran arus listrik jebakan tikus.
Korban tewas dalam keadaan telungkup di sawah.

Kedungtuban – Seorang laki-laki bernama Sugianto (40) warga Dukuh Sudung Rt. 003 Rw. 006, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora ditemukan tewas di area persawahan karena tersengat aliran arus listrik jebakan tikus.

Kapolsek Kedungtuban, AKP Sujiharno mengungkapkan, Minggu (17/4) sekitar pukul 11:00 WIB korban pamit kepada saksi 1, Mujuyanti yang merupakan istrinya untuk pergi kesawah memperbaiki setrum jebakan tikus. Pukul 13:00, istri cemas karena suami tidak pulang.

“Saat mencari korban di sawah, saksi mendapati korban dalam keadaan telungkup di lumpur dan tangan kirinya memegang kawat aliran setrum dan tidak bergerak. Kemudian saksi pulang untuk meminta pertolongan,” ungkap AKP Sujiharno.

Selanjutnya petugas dari Polsek Kedungtuban bersama Sat Pol PP, Koramil dan Tim medis datang melakukan evakuasi dan pemeriksaan terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Korban meninggal dunia akibat tersengat arus listrik jabakan tikus.

Kepala Desa Wado, Agung Supriyanto mengetahui kejadian tersebut sudah dalam penanganan pihak kepolisian karena saat kejadian dia tidak berada di rumah. Kades Agung mengatakan, memang populasi tikus di daerah Desa Wado sangat banyak.

“Di sini populasi tikus sangat banyak sekali. Bahkan kemarin gagal panen karena hama tikus menyerang. Untuk itu saya minta kepada warga untuk gropyokan melakukan pembasmian tikus di sarangnya,” jelasnya.

Pihaknya menghimbau kepada warga masyarakat Desa Wado untuk tidak menggunakan jebakan tikus dari strum karena itu sangat berbahaya. Dia juga menerangkan bahwa warga yang menggunakan arus listrik sebagai jabakan tikus sudah berkurang.

“Kemarin saya sosialisasikan kepada warga agar tidak menggunakan jebakan listrik, karena itu berbahaya. Tapi ada warga yang inisiatif sendiri nekat pakai setrum. Yang menggunakan jebakan listrik berkurang, sudah tidak sebanyak kemarin-kemarin,” tandasnya. (Jam).