Japah – Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait penemuan dua mayat di sungai, kejadian tersebut masih menimbulkan banyak persepsi.
Paman dari korban berinisial (B), Suyoto (49) merasa heran dengan keterangan dari pihak medis yang menjelaskan bahwa korban meninggal karena tenggelam kehabisan oksigen, bukan karena kekerasan.
“Saya heran, mas, hasil visum mengatakan bahwa ponakan saya meninggal bukan karena kekerasan. Saya tahu persis kondisi bocahnya seperti apa, karena saya yang mendampingi,” ucapnya.
Dirinya sempat tidak sepakat dengan keterangan dari pihak kepolisian, banyak informasi beredar keponakannya ikut terlibat dikeroyok.
“Bocah ini mati karena perkelahian atau karena lain? Visum kalau sudah bisa memberikan keterangan kenapa harus diautopsi?” ucapnya, Rabu (08/12).
Suyoto mengaku banyak mendapat informasi dari video yang beredar dan dari teman-teman korban, bahwa ada keributan, keponakannya dikeroyok dan ketemu di dasar sungai dengan kondisi tak bernyawa.
Ia juga sebelumnya membuat laporan, keponakan belum pulang dan sempat mencari bersama polisi dengan menanyakan kepada warga sekitar.
“Saya mendapat dari teman-temannya, ada perkelahian yang tidak seimbang, akhirnya melarikan diri. ada yang membuntuti tapi kehilangan jejak,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Suyoto, polisi tidak menemukan jejak bahwa ponakannya tidak tercebur di situ (sungai). Ditemukan satu sisi sandal korban berinisial (E) dan terdapat bekas orang terpeleset sekitar 10 meter dari jarak sungai. (jam).