fbpx

PROGRES CAPAI 90 PERSEN, BANDARA NGLORAM SIAP BEROPERASI

PROGRES CAPAI 90 PERSEN, BANDARA NGLORAM SIAP BEROPERASI
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru, Ariadi Widiawan.

Blora – Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru, Ariadi Widiawan, mengatakan progres pembangunan Bandara Ngloram hingga saat ini sudah mencapai 90 persen. Sehingga, ditargetkan segera dapat beroperasi.

“Ya kita pada sisi udara sebenernya sudah selesai, tinggal upgrade-upgrade aja. Tinggal mengisi, misalkan mengisi check in furniture (property-red) nya dan sebagainya,” ucapnya saat ditemui Bloranews.com di lobi Bandara Ngloram, Sabtu (11/09).

Ariadi menerangkan bahwa untuk pengoperasian bandara ini sudah bisa melayani penerbangan. Menurutnya, secara fisik sudah layak untuk pesawat dapat mendarat.

“Sekarang panjang landasan 1500 meter kita akan mencoba ke 1600 meternya. untuk pengoperasian kita sudah bisa. Andaikan ada pesawat, itu kita sudah bisa layani,” jelasnya.

Dirinya juga menuturkan ada tiga komponen yang saat ini sedang dikebut. Hal ini agar Bandara dapat segera beroperasi secara maksimal.

“Yang kita kebut adalah jalan masuk dan parkir ini serta selesainya terminal. Sehingga dengan tiga ini bisa segera beroperasi secara maksimal,” tuturnya.

Disinggung tentang berapa besaran anggaran yang sudah digelontorkan hingga saat ini (September 2021), progres dari awal sampai sekarang mencapai kurang lebih 100 Miliar.

“Kurang lebihnya, 100 Miliar lah. Termasuk terminal diluar pembebasan lahan. Kalau pembebasan lahan itu dari Pemkab dan Pemerintah Propinsi,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo mengatakan kedatangannya sebagai anggota komisi V DPR RI akan memberikan dukungan nyata, supaya bandara Ngloram ini memiliki sarana dan prasaranannya lengkap sebagai bandara. Hal itu bisa melalui penganggaran, baik di tahun anggaran 2022 maupun tahun anggaran selanjutnya.

“Disini masih ada kekurangan perkantoran, yaitu kantor untuk para petugas bandara, kantor BMKG, kemudian kantor navigasi. Selain itu, kami memberikan dukungan kepada pemerintah dalam hal ini Direktorat Perhubungan Udara, supaya melakukan koordinasi dengan Air Lines agar ada kepastian untuk maskapai. Serta mendorong mengajukan anggaran dalam upaya terlengkapi fasilitasnya,” kata Sadewo. (Spt)