fbpx

UJI COBA PTM, GANJAR INGATKAN SISWA PULANG SEKOLAH AGAR SELFIE

UJI COBA PTM, GANJAR INGATKAN SISWA PULANG SEKOLAH AGAR SELFIE
Siswa MAN 1 Semarang saat mengikuti Pembelajaran tatap muka.

Semarang – Hari kedua pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan sidak di MTs N 1 dan MAN 1 Kota Semarang, Selasa (6/4).

Dalam sidaknya itu, Ganjar menyempatkan berdialog dengan para siswa serta menanyakan perasaan mereka tentang PTM ini dan semuanya kompak menjawab senang bisa bersekolah kembali. Ganjar juga menanyakan kepada siswa tentang protokol kesehatan (prokes) ketika datang ke sekolah.

 

UJI COBA PTM, GANJAR INGATKAN SISWA PULANG SEKOLAH AGAR SELFIE
Siswa MAN 1 Semarang saat mengikuti Pembelajaran tatap muka.

 

“Sekarang coba jelasin ke pak Gubernur tanya, bagaimana prokesnya?,” tanya Ganjar kepada salah satu siswa.

“Ya di sekolah harus cek suhu dulu, terus nggak boleh deket-deket. Harus rajin pakai hand sanitizer,” tutur salah satu siswa.

Ganjar lalu bertanya, apa saja protokol yang harus mereka lakukan ketika pulang sekolah. Sayangnya, beberapa siswa yang berani menjawab masih lupa dengan salah satu kebijakan yakni selfie untuk laporan. 

“Bapak Ibu tolong, ini siswanya diberi pemahaman lagi. Karena ternyata mereka lupa kalau harus selfie saat tiba di rumah. Idenya sudah bagus, jadi guru memastikan betul anak sampai di rumah, saya minta diimbau lagi ya,” ungkap Ganjar kepada Guru.

Ganjar juga mengingatkan, agar para siswa tidak saling meminjam barang baik kepada teman ataupun guru karena tanpa disadari bisa berpotensi penularan.

“Biasakan siswa membawa alat keperluan pribadinya sendiri, bukannya pelit tapi ini menjaga,” tambahnya.

Ganjar menilai pelaksanaan uji coba PTM di dua sekolah yang dikunjunginya berjalan dengan baik. Dirinya berharap, standar ketat protokol kesehatan tersebut terus dijaga.

Selain itu, Ganjar pun menyarankan kepada pihak sekolah agar lebih fleksibel soal pakaian demi keamanan siswa dan guru.

“Kalau seragamnya kan ada yang dipakai dua hari ya, yang paling bagus sebenarnya seragamnya dicuci langsung saja. Jadi mungkin pak, kasih toleransi saja pak, nggak usah pakai seragam. Ndakpapa, nggak pakai seragam. Tapi bajunya dicuci, demi keamanan. Sehari ganti tiap hari ganti, sarungan yo rakpopo. Sing penting ilmune, karena kondisinya darurat,” pungkasnya. (Jay)