Blora- Pandemi covid-19 masuk di Indonesia sudah setahun lebih. Tepatnya pada Senin (2/3) tahun 2020, Presiden Joko Widodo didampingi Menkes Terawan Agus Putranto, Seskab Pramono Anung, dan Mensesneg Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia, Senin (2/3) di Istana Merdeka Jakarta (Sumber : Antara).
Dampak adanya pandemi covid-19 berimbas pada dunia pendidikan yang meniadakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan mengganti sistem pembelajaran daring (online).
Pemerintah saat ini mempersiapkan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan penyebaran covid-19.
“Semoga pemerintah juga memandang pendidikan, tidak hanya membuka tempat umum seperti pasar, mall dan lainnya,” ujarnya. (25/03)
Menurutnya, selain banyak kendala di lapangan, pembelajaran daring juga mempengaruhi karakter siswa.
“Sejak diterapkan pembelajaran daring, banyak kendala yang kami alami. Kebanyakan anak-anak pergi ke warung yang ada wifinya. Bukannya belajar daring, tapi justru main game online atau sebagainya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, mental kesadaran siswa dan orang tua juga berpengaruh pada dunia pendidikan. Sehingga terdapat 9 siswa SMPN 1 Todanan yang memilih putus sekolah.
“Siswa kami kebanyakan anak orang desa. Kebanyakan orang tua tahunya di sekolah tidak ada belajar mengajar, tahu-tahu anaknya sudah lulus. Dan kami sudah berusaha melakukan pendekatan kepada orang tua dan siswa,” tambah Yeni.
Dirinya mengaku senang dengan dimulainya PTM di sekolah. Bahkan, di tempat sekolahnya mengajar dijadikan pilot project PTM mulai tahap pertama, yakni semester gasal. Sehingga dijadikan contoh bagi sekolah lain di sekitarnya.
“Waktu tahap pertama dijadikan piloting project, kepala dinas pendidikan, dewan pendidikan dan puskesmas juga memantau situasi pembelajaran tatap muka di sekolah kami yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga banyak sekolah lain yang menjadikan contoh standarisasi kami,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap dengan dimulainya PTM ini dapat mengembalikan eksistensi sekolah sebagai tempat belajar mengajar.
“Dengan dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah, semoga bisa mengembalikan lagi eksistensi sekolah sebagai tempat belajar mengajar, meski harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya. (Jay)