Blora- Blora merupakan tanah kelahiran dari maestro sastra tanah air, Pramoedya Ananta Toer. Semangatnya tidak hanya diwujudkan dalam karya-karyanya yang monumental tetapi juga dalam usahanya membumikan tradisi membaca bagi masyarakat Blora. Upaya ini mendorong berdirinya Pataba, perpustakaan Toer bersaudara di jantung kota.
Pataba didirikan oleh tiga bersaudara Toer, Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagjo Toer dan Soesilo Toer. Sayangnya, Pramoedya terlebih dahulu meninggal dunia sebelum Pataba Berdiri tahun 2006. Pataba terletak di kediaman keluarga Toer, jalan Sumbawa no 40 Jetis kecamatan Blora. Ruang baca perpustakaan ini pada mulanya adalah dapur keluarga.
Nama Pataba merupakan akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa. Dari pendataan terbatas yang dilakukan pada tahun 2014, Pataba memiliki 7000 koleksi buku dengan beragam genre. Pataba terus melakukan pembenahan dalam mengkampanyekan pentingnya budaya membaca dan menulis, Masyarakat Indonesia Membangun adalah Masyarakat Indonesia Membaca menuju Masyarakat Indonesia Menulis merupakan motto perpustakaan kebanggaan Blora ini.
Pengunjung Pataba sangat beragam, dari para pelajar sekolah dasar dan menengah sampai akademisi papan atas tanah air. Sindhunata dan Ajip Rosjidi kerap mengunjungi Pataba ketika berkunjung ke kota kelahiran Pram ini. Tidak hanya dari dalam negeri, tamu-tamu dari mancanegara pun banyak yang berkunjung. Dr. Etienne Neveau dari Inalco Perancis dan Prof. Dr. Koh Young Hun dari Korea adalah dua dari banyak tamu mancanegara Pataba.
Pataba memiliki lembaga penerbitan bernama Pataba Press. Pataba Press beroperasi pada tahun 2013. Sejumlah karya sastra fiksi dan non fiksi telah diterbitkan. Beberapa diantaranya adalah Pram dari dalam, Pram dalam kelambu dan Anekdot Moskow.
Editor : Sahal Mamur
Foto : Koleksi Pataba
*Dari berbagai sumber.