fbpx

BUKU BLORA : MENGUAK FAKTA SEPTEMBER HITAM DI KOTA MUSTIKA

BUKU TANAH BERDARAH
cover tanah merah
BUKU TANAH BERDARAH
Foto : Tanah Berdarah Di Bumi Merdeka – Menelusuri Luka-luka Sejarah 1965-1966 di Blora

Dua dekade yang lalu, tidak mudah menulis tentang peristiwa penumpasan simpatisan PKI. Ketakutan dan rasa enggan hasil dari tekanan pemerintah orde baru masih terasa bahkan setelah reformasi digulirkan. Saat itu, penulis buku ini bersama dengan para pemuda Nahdliyyin mencari jawaban atas fakta yang terjadi pada September 1965-1966 di Blora.

Dalam buku setebal 127 halaman ini dicatat hasil wawancara dengan para pelaku sejarah yang terlibat dalam peristiwa penumpasan simpatisan Partai Komunis Indonesia di Blora. Dalhar Muhammadun, penulis buku ini menyatakan bahwa dia dan tim investigasi telah mewawancarai 35 narasumber yang terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut, baik terlibat secara langsung maupun terlibat secara tidak langsung.

Proses riset dengan berbagai metode dengan wilayah riset hampir seluruh kabupaten Blora dilaksanakan dalam satu tahun. Penulisan buku berjalan dalam satu bulan setelah riset yang sangat melelahkan dilakukan.

Buku dokumentasi penumpasan aktivis partai komunis ini menyuguhkan pandangan-pandangan dari para pelaku sejarah. Kebanggaan karena telah menumpas gerakan komunis yang berpaham atheis mendominasi gagasan para narasumber yang ditemui oleh tim investigasi. Pelabelan atheis pada komunis ini menancap benar dalam ruang bawah sadar para pelaku sejarah.

Buku ini juga dilengkapi dengan daftar narasumber dan perannya dalam peristiwa penumpasan aktivis Partai Komunis Indonesia di Blora sepanjang tahun 1965-1966. Dalam buku ini juga disajikan berbagai analisa dari para narasumber lisan tentang siapa yang nduwe gawe (berkepentingan) terhadap peristiwa tersebut. Setidaknya tiga tawaran konklusi disajikan dalam buku ini, yaitu kepentingan partai-partai non PKI yang ingin PKI hancur (saat itu PKI memiliki kekuatan politis dan massa yang besar di Blora dan di Indonesia), kepentingan kebijakan bangsa-bangsa barat yang dipimpin oleh negeri Paman Sam untuk menyingkirkan paham komunis di tanah air dan Blora menjadi salah satu targetnya, dan analisa ketiga adalah adanya faksi-faksi dalam militer yang khawatir dengan dominasi PKI dalam pemerintahan.

Terlepas dari kuatnya data yang ada dan presisi analisa di dalamnya, buku “Tanah Berdarah Di Bumi Merdeka : Menelusuri Luka-luka sejarah 1965-1966 di Blora” menjadi satu-satunya buku tentang peristiwa Sepetember 1965 di Blora yang ditulis oleh penulis asli Blora dengan para saksi sejarah yang saat itu terlibat dalam peristiwa memilukan itu.

Judul Buku                  : Tanah Berdarah Di Bumi Merdeka – Menelusuri Luka-luka Sejarah 1965-1966 di Blora

Penulis                        : Dalhar Muhammadun

Pengantar                    : Pramoedya Ananta Toer

Tim Investigasi           : Yunus Bakhtiar Rifa’i, Mahmudi Abduh, Kunarto Marzuki, Lulus Marionan, Supriyanto, M. Hamdun, Mulgiyanto

Halaman                      : XVI + 127 halaman

Editor                          : Johny Simanjuntak, Sukendri Siswanto, Eddie Riyadi Terre

Penerbit                       : Yayasan Advokasi Transformasi Masyarakat (ATMA), Lembaga Penelitian  dan Aplikasi Wacana (LPAW), Perkumpulan ELSAM

Alamat                         : Jl. Ir Sutarmi 88C Jurug Solo Jawa Tengah 57125 / Telepon (0271) 638-307

Cetakan Pertama         : Maret 2004