Awas sedang ada corona, Rakyat harus mengencangkan ikat pinggang, pekerja seni harus libur total, tidak boleh ada kerumunan, tidak boleh ada pentas.
Ditengah morat marit nya keadaan perekonomian indonesia karena diterjang pandemi, mengharuskan pemerintah mengatur strategi ulang.
Alokasi Anggaran di rombak ulang melalui refocusing anggaran, banyak pembangunan infrastruktur yang urgen untuk dilakukan harus dikesampingkan.
Awalnya saya mengira refocusing anggaran benar-benar dilakukan untuk menyelamatkan keadaan agar lebih efisien dan baik, dari masing-masing alokasi yang urgen harus diprioritaskan untuk yang super urgen.
Ternyata tetap ada pengecualian, kecuali aspirasi dewa N. ya pantas saja dewa N mah bebas, los pokoke.
Beberapa waktu lalu mulai diterapkan new normal, Dewa N seakan langsung melaksanakan pesta. Ya pesta… pesta berbalut kunjungan, pesta berbalut pembahasan atau apalah namanya,.
Beberapa hari ini sedih mendengar anggota Dewa N melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah di hotel berbintang di Yogyakarta.
“Hotel konferensi mewah yang terletak di pinggiran kota ini berjarak 7 km dari pusat perbelanjaan jalan Malioboro yang ramai dan 9 km dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, istana abad ke-18.
Kamar-kamar mewah menyediakan minibar dan Wi-Fi gratis. Semua dilengkapi TV layar datar, meja, serta fasilitas pembuat kopi dan teh. Kamar dan suite di kelas yang lebih tinggi memiliki tambahan akses ke lounge klub.
Beberapa kamar menawarkan pemandangan kolam renang. Tersedia room service, Sarapan gratis. Fasilitas lainnya meliputi bar, dan restoran klasik yang menawarkan santap di luar ruangan serta teh sore, ditambah infinity pool, gym, dan spa. Gedung pertemuan memiliki ballroom dan 10 ruang pertemuan.” Begitulah kiranya tampilan di website The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.
Kebayangkan bagaimana rasanya dimanjakan fasilitas selengkap itu, sudah gitu gratis lagi, dibayarin rakyat.
Rombongan berangkat pada hari selasa tanggal 16 Juni, informasinya rombongan memboking sekitar 60 kamar hotel sampai dengan hari jum’at tapi pada hari kamis banyak anggota yang sudah cek out, bla..bla..bla… banyak info info yang tidak bisa saya ungkap seperti pada kunjungan kunjungan biasa pahamkan?
Miris memang jika melihat kondisi masyarakat harus melakukanaktifitas serba terbatas pengangguran semakin bertambah. Rakyat harus berjibaku menutup kebutuhan hidup.
Y : Yah…. Dimana Sudah dapat uang belum eg yah?
Y : anak anak belum pada makan yah….
Y : kenapa eg yah? WA ne bales a…
Y : Ibu gak duwe duwet blas tenan ya….
Y : Mangkeli wong tenan eg
Y : nek gak entuk omong gak iso yah ibu nangis….
Sepenggal percakapan WA istri mantan tim sukses dewa N pada pemilu 2019.
Salam Ginjal – ginjal…..
Tentang penulis : Alifianto adhi adalah seorang aktifis pergerakan dan pengamat kebijakan sosial.
*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com