Blora- Barongan Blora memiliki ciri khas yang membedakan dengan tarian macan di tempat-tempat lain. Hal ini menjadi bukti bahwa barongan Blora memang istimewa. Tiga ciri khas utama barongan Blora adalah gamelan pengiring, alur cerita dan tokoh-tokoh yang tampil dalam sebuah pagelaran barongan. Berikut ini ulasan tentang tiga ciri khas barongan Blora.
Gamelan ritmis pengiring barongan.
Gamelan dalam pementasan pagelaran Blora memiliki pakem yang bermain dari tempo lambat menuju tempo cepat. Akselerasi tempo gamelan ini di dasarkan pada sorakan masyarakat yang mengiringi barongan, semakin berteriak maka tempo gamelan semakin cepat.
Alur atau jalan cerita barongan.
Cerita dalam pagelaran barongan Blora didasarkan pada kisah Panji Asmarabangun yang hendak mempersunting Dewi Sekartaji. Ragam variasi pun kerap terjadi, namun hal ini tidak merubah jalur cerita utama dalam pagelaran ini.
Tokoh-tokoh barongan.
Tokoh-tokoh barongan terdiri atas, Barongan (Gembong Amijoyo), Gendruwon (Joko Lodro), Penthulan (Untup, Noyontoko dan Mbok Gainah), Jaranan (Pasukan dari kerajaan Jenggala) dan Patih Pujangga Anom (Bujangganong).
Dari tokoh-tokoh barongan di atas, penthulan merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh kreasi tarian macan dari daerah lain. Penthulan melambangkan pengikut dari Patih Pujangga Anom yang mengiringi rombongan kerajaan Jenggala berkunjung ke kerajaan Kediri.
Untup dan Noyontoko berjenis kelamin pria, sedangkan Mbok Gainah berjenis kelamin wanita. Tingkah pengikut Patih Pujangga Anom ini kerap memancing gelak tawa para penonton barongan. Munurut Adi Wibowo, ketua kelompok barongan Risang Guntur Seta Blora, keberadaan Penthulan ini identik dengan tokoh Punakawan dalam kesenian wayang purwa.
Editor : Tim Litbang Bloranews.com
Foto : Tim Grafis Bloranews.com
BACA JUGA :
BUDAYA BLORA : BARONGAN, TARIAN MACAN GEMBONG AMIJOYO (Bag. 1)
BUDAYA BLORA : BARONGAN, PERTEMPURAN DUA SAUDARA SEPERGURUAN (Bag. 2)