Jepon- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang tengah bertugas di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, menciptakan hand sanitizer (pembersih tangan) dari bahan dasar daun kelor.
Hand sanitizer barbahan dasar daun kelor tersebut dinilai lebih unggul daripada sabun cuci tangan biasa, karena dapat digunakan tanpa dibilas. Tak hanya itu, produk ini juga bebas alkohol dan memiliki aroma lebih segar.
“Inovasi unggulan dari daun kelor ini terbukti mengandung zat antibakterial alami, telah teruji klinis, aman bagi kesehatan kulit, halal dan tentunya kekinian. Produk ini dikemas dalam botol yang kecil sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana,” terang koordinator KKN Tematik Undip di Desa Jomblang, Denis Oxy Handika, Sabtu (01/02).
Menurut Denis, manfaat flavonoid yang terkandung dalam daun kelor berfungsi sebagai zat antibakterial dan antivirus yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, serta terbukti lebih efektif daripada etanol 70 persen yang biasa ditambahkan dalam produk hand sanitizer.
Dukungan Pemkab Blora dan Pemdes Jomblang
Selain itu, zat antioksidan pada daun kelor dapat dimanfaatkan untuk menjaga kulit agar tetap segar dan halus karena mampu memperbaiki sel-sel dan jaringan kulit yang rusak. Antioksidan dalam daun kelor lebih efektif dibanding vitamin E.
“Inovasi unggulan tersebut dapat terwujud atas bimbingan dosen kami Bapak Fahmi Arifan dan Ibu Sri Winarni. Ada juga produk inovasi lain yang kita kembangkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Denis mengatakan, tim KKN Tematik Undip di Desa Jomblang juga mengembangkan berbagai produk inovatif lainnya. Diantaranya mie kelor, kue kering kelor, permen jelly kelor, teh kelor, biobriket janggel jagung, ecoprint daun jati, dan berbagai produk lainnya.
Selanjutnya, berbagai produk inovatif tersebut diharapkan dapat diproduksi oleh masyarakat desa setempat. Dukungan tersebut datang dari Pemerintah Desa Jomblang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora, serta Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah.
Seperti yang dikatakan Kasi Pengembangan Kepemudaan Disporapar, Petrus Bono Listianto di depan para mahasiswa KKN Tematik Undip beberapa waktu lalu. Dikatakan, potensi-potensi yang ada harus dimanfaatkan untuk kemajuan desa.
“Kami mendorong agar dibentuk suatu kelompok aktif dalam pengelolaan maupun manajerial produk-produk hasil alam dari Desa Jomblang, agar dapat meningkatkan pemberdayaan pemuda dan potensi pariwisata,” katanya. (jyk)