Blora- Asisten Staf Khusus Presiden RI, Riza Yudha tidak akan mengundurkan diri meski mengikuti pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) melalui PDI Perjuangan. Menurutnya, secara aturan tidak mengharuskan untuk mundur.
“Kalau di kita tidak harus mundur. Njenengan ingat mas Johan Budi (mantan juru bicara Kepresidenan, red)? Saat nyaleg melalui PDI Perjuangan juga tidak mundur. Secara undang-undang tidak harus mundur,” kata Riza di sela penyerahan formulir pendaftaran bakal calon bupati ke DPC PDI Perjuangan Blora, Sabtu (21/09).
Terkait respon kantor Staf Presiden terhadap pencalonannya, Riza mengaku didukung teman-teman sekantornya. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku didukung sejumlah komunitas dan lembaga yang dulu mendukung calon dari PDI Perjuangan, baik saat Pilgub Jateng maupun Pilpres yang lalu.
“Bukan bicara secara istana. Respon teman-teman di kantor dan pimpinan sangat mendukung. Ke depan, akan banyak relawan-relawan yang muncul secara alamiah, untuk mendukung siapa yang diusung oleh PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Visi Riza untuk Blora di era Revolusi Industri 4.0
Lebih lanjut, Riza mengungkap secara singkat visinya jika dipercaya berlaga dalam Pilbup Blora 2020 mendatang. Dirinya menyebut, visi-misinya adalah turunan dari visi-misi Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres kemarin.
“Visi misi saya adalah turunan pemerintah pusat. Salah satunya, adalah bagaimana masyarakat Blora mengenal ekonomi digital. Sudah saatnya, Blora melakukan lompatan pembangunan agar sejajar dengan daerah lain,” ungkapnya.
Menurut Riza, sejauh ini pembangunan infrastruktur dan suprastruktur di Blora telah berjalan dengan baik. Selanjutnya, Blora seharusnya lebih fokus mempersiapkan SDM agar semakin maju di era Revolusi Industri 4.0. (jyk)
