Blora- Obsesi Teguh Kristiono untuk berkiprah di jalur politik tak padam meski gagal saat mengikuti kontestasi Pileg Blora 2019 lalu. Kali ini, pengusaha berusia 44 tahun itu mencoba peruntungan dengan mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) Blora melalui PDI Perjuangan.
Teguh mengambil formulir di kantor DPC PDI Perjuangan Blora dan berniat menyerahkan kembali formulir tersebut di hari terakhir pendaftaran pada 22 September mendatang. Berbekal pengalamannya sebagai pengusaha, dirinya bertekad menempuh jalur ini.
“Saya dulu juga pernah nyalon Bupati dari jalur independen pada Pilkada Blora 2010. Kemarin juga iku kompetisi pemilihan DPRD,” ujarnya usai pengambilan formulir, Rabu (18/09).
Sebagai pengusaha, Teguh yang lahir di Desa Sendangharjo Kecamatan Blora Kota Kabupaten Blora pada 26 Agustus 1975 ini pernah menjadi importir produk meubel Jepara di era ’90-an. Dirinya juga berbisnis di bidang pengadaan dan jasa konsultan konstruksi.
Teguh Kristiono: Saya juga Kader PDI Perjuangan
“Saya juga aktif di berbagai organisasi profesi konstruksi di Blora. Kemudian, pernah juga menjadi ketua KNPI Blora,” terang pria yang meraih gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Bojonegoro (Unigoro) tersebut.
Meski harus bersaing dengan 9 nama lain yang juga memperebutkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan, Teguh merasa optimis. Pria yang mengaku sebagai Kader PDI Perjuangan ini menilai, semua pendaftar punya peluang.
“Semua punya peluang untuk mendapatkan rekomendasi. Tentunya, Ketum PDI Perjuangan akan menilai riwayatnya. Saya kader PDI P, saya coba dengan pengalaman saya di organisasi maupun sebagai pengusaha sebagai pertimbangannya,” pungkasnya. (jyk)