fbpx

SEPEKAN USAI IDUL FITRI, WARGA RAYAKAN LEBARAN KETUPAT

Harga mahal daun kelapa tidak menyurutkan antusias warga untuk merayakan lebaran ketupat

Blora- Sepekan usai puncak hari raya Idul Fitri, warga bersiap merayakan Lebaran Ketupat. Tradisi ini telah berlangsung ratusan tahun, dan terus berjalan hingga kini. Kendati, warga sempat mengeluh lantaran mahalnya harga daun kelapa yang menjadi bungkus ketupat.

Warga Randublatung, Andri (25) mengaku harga daun kelapa pembungkus ketupat mahal dan tidak mudah mendapatkannya. Dia harus memesan daun kelapa (blarak, jw) beberapa hari sebelum puncak pekan lebaran ketupat.

 

Harga mahal daun kelapa tidak menyurutkan antusias warga untuk merayakan lebaran ketupat

 

“Dengan uang Rp 5 ribu, cuma bisa dapat 10 lembar blarak, mahal. Harus pesan beberapa hari sebelum hari H,” ucap Andri, Senin (10/06).

Pekan lebaran ketupat dipercaya berpuncak pada Rabu (12/06) mendatang. Meski demikian, tidak ada kepastian kapan sebenarnya puncak lebaran ketupat akan berlangsung mengingat tradisi ini dilakukan secara longgar tanpa ada patokan khusus.

“Kalau kita, bikin ketupatnya hari Rabu nanti. Soalnya, lebaran ketupat akan dirayakan hari Kamis,” ucap Astutik (20), warga Desa Gabusan Kecamatan Jati.

Terlepas dari itu, masyarakat menilai perayaan lebaran ketupat menjadi waktu yang istimewa. Pasalnya, pada hari itu, akan dilangsungkan kendurian ketupat yang dipimpin tokoh agama desa setempat. Dilanjutkan saling mengirim ketupat ke kerabat dan tetangga.

Dengan saling mengirimkan (ater-ater, jw) ketupat, silaturahim antarwarga semakin erat. Sementara, di keluarga masing-masing menikmati ketupat yang dilengkapi dengan berbagai sajian lainnya seperti lontong serta sayur tewel (nangka muda), dan jajanan seperti lepet dan lopis. (jay)