Blora- Acara Car Free Night yang digelar untuk menyambut kedatangan para pemudik yang tiba di Blora pada Sabtu (01/06) malam berlangsung meriah. Dimulai sejak sore, sekaligus ngabuburit, berlangsung hingga tengah malam.
Dalam acara yang dipusatkan di kawasan Teras Grojogan, Blora Kota ini, ditampilkan bermacam grup musik, kuliner dan jajanan lokal, serta bermacam kendaraan kuno seperti sepeda motor lawas dan sepeda onthel jaman kolonial.
“Blora sudah banyak berubah. Pasar sudah berpindah, dan gedung Sasana Bhakti sudah tidak ada lagi,” kata seorang pemudik yang pulang merantau dari Sumatera, Khoirun (30).
Khoirun mengaku kaget dengan wajah baru kota Blora. Pria yang tinggal di Desa Randualas Kecamatan Ngawen ini, dulu pernah menjadi buruh angkut di Pasar Induk Blora dan sempat beberapa bulan berjualan di depan gedung Sasana Bakti yang kini telah rata dengan tanah.
Sementara itu, dalam informasi pembangunan yang disampaikan Kepala Inspektorat Blora, Kunto Aji menyebutkan perubahan wajah kota Blora adalah kebijakan pemerintah untuk membuat tata kota yang lebih baik.
“Kepada para pemudik, mungkin kaget, karena ada beberapa tempat seperti komplakan dan gedung Sasana Bhakti yang kini telah dirobohkan. Tapi jangan kuatir, karena akan dibangun gedung yang lebih bagus, dibuatkan gedung bioskop untuk warga Blora,” kata Kunto.
Melalui even ini, katanya, bisa menggeliatkan ekonomi masyarakat. Upaya yang sama, kata dia, juga dilakukan Pemkab Blora di sejumlah kecamatan seperti di Jepon dan Cepu. Ia juga menyampaikan terkait pemindahan pasar Blora yang berlangsung damai dan tidak ada gejolak.
“Silahkan berbelanja di pasar rakyat Sido Makmur Blora. Kalau di Yogyakarta ada Malioboro, maka di Blora ada Malioblora,” ujarnya. (spt)