fbpx

TIGA BULAN, 35 PASANGAN BELIA AJUKAN DISPENSASI NIKAH

Ilustrasi

Blora- Fenomena pernikahan dini marak terjadi di Blora. Dalam tiga bulan terakhir, dari awal Januari hingga minggu terakhir bulan Maret 2019, tercatat sebanyak 35 pasangan belia mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama Blora.

Ketua Pengadilan Agama Blora, Malihadza mengaku, pihaknya turut merasa prihatin dengan banyaknya pasangan belia di Blora yang mengajukan dispensasi nikah. Dari jumlah tersebut, tidak sedikit yang sebenarnya masih harus menyelesaikan pendidikan menengah.

“Jadi, disepensasi nikah itu untuk pasangan yang akan menikah, tapi masih dibawah umur. Untuk wanita, usianya dibawah 16 tahun dan pria di bawah 19 tahun,” papar Malihadza, usai acara pencanangan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi di kantor Pengadilan Agama Blora, Kamis (28/03).

 

Ilustrasi

Menurutnya, setelah pihaknya bertanya kepada para pasangan belia tersebut, ditengarai alasan pengajuan dispensasi nikah lantaran telah merasa saling cinta. Tidak sedikit yang mengaku kenal pasangannya melalui jejaring media sosial.
“Dari situ, mereka akhirnya ingin menikah. Ada pula, pasangan belia yang merupakan korban pergaulan, yang akhirnya memilih nikah di usia muda,” pungkasnya.
Kokok: Rencanakan, kapan nikah kapan punya anak, kapan nikah lagi ?
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Blora Djoko Nugroho meminta semua pihak membantu pemerintah dalam menekan angka pernikahan dini. Menurutnya, pernikahan dini berdampak buruk bagi pasangan dan buah hati di kemudian hari.
“Nikah dini, dengan kondisi rahim ibu yang belum siap dapat mengakibatkan anak yang lahir nantinya menderita stunting,” ucapnya.
Sehingga, Kokok (sapaan Djoko Nugroho, red) meminta dukungan dari semua pihak, termasuk tokoh dan pimpinan ormas keagamaan di Blora untuk menghimbau masyarakat meninggalkan tradisi nikah dini.
“Di Blora ini, kalau anak gadisnya dilamar, orang tuanya senang bukan main. Entah karena anaknya dapat suami, atau karena tak lagi bertanggung jawab dengan anak gadisnya. Tolong nanti, para kyai tolong disampaikan ke masyarakat jangan nikah dini. Suara Kyai mungkin lebih didengar,” kelakar Kokok di atas podium.
Tak hanya itu, para muda Blora juga diminta untuk memikirkan matang-matang sebelum memilih menikah. Merencanakan masa depan keluarga dengan baik, dapat membantu para pasangan meningkatkan kesejahteraan pasca nikah.
“Ya direncanakan, kapan nikah? Kapan punya anak? Kapan nikah lagi, dan kapan punya anak lagi?,” candanya. (Kim)