Blora- Penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora akan difokuskan pada 12 desa termiskin dengan penggelontoran bedah rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebanyak 800 unit. Tak hanya itu, sejumlah program pemerintah juga akan digencarkan di 12 desa tersebut.
Dua belas desa termiskin di Kabupaten Blora yang akan menjadi sasaran bantuan tersebut adalah Desa Sidomulyo, Desa Ketileng, Desa Sumber, Desa Mendenrejo, Desa Getas, Desa Pilang, Desa Ngumbul, Desa Kedungwungu, Desa Botoreco, Desa Gabusan, Desa Bangkleyan dan Desa Wado.
Bupati Blora, Djoko Nugroho menegaskan, bantuan ini tak akan dibagi rata. Akan tetapi, difokuskan di desa termiskin yang telah didata. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pemprov Jateng tersebut.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Ganjar Pranowo dan Gus Yasin yang tahun ini memberikan bantuan bedah rumah hingga 800 unit,” ucap Bupati dalam Rakor Penanggulangan Kemiskinan bersama Wagub Jateng Taj Yasin di Pendopo Bupati Blora, Selasa (12/02).
Bantuan tersebut hanya difokuskan pada 12 desa termiskin dengan harapan adanya perubahan yang signifikan di desa tersebut.
Bupati menambahkan, selain bedah rumah, pihaknya juga akan menyalurkan sejumlah program lainnya. Meliputi program JKN, Kartu Indonesia Pintar, Pelatihan Ternak Ayam, Pengobatan Ternak Sapi, serta Program Keluarga Harapan (PKH).
Kemudian, program bantuan bibit pertanian, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bansos Lansia dan Difabel, pelatihan ketrampilan, bantuan usaha produktif dari Baznas dan Bankeu Sarpras Desa.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin menyoroti akurasi data kemiskinan. Pihaknya menghimbau, pendataan kemiskinan dilakukan minimal 4 kali dalam satu tahun untuk memastikan validitas data. (mus)