Pada zaman kejayaan Sri Jayabaya dan Raja Kediri ada tiga orang pengembara yaitu Kyai Mranggi, Bahu Rena, dan Parta Gendul atau Parta Balung. Mereka tinggal di hutan Gunung Butak di sebelah utara Blora yang pada waktu itu masih bernama “Wurera”. Wurera sekarang dikenal dengan nama Gunung Pranti atau Dhunggrenjang (Kedung Grenjeng).
Di tempat itu ada sebuah pohon suren. Konon pohon suren tersebut sangat dikeramatkan oleh warga. Akan tetapi, hal ini awam bagi pengembara seperti Parta Balung.
“Sebelum Kyai Mranggi dan yang lainnya terbangun, aku harus membuat perahu untuk menyeberangi sungai,” kata Parta Balung dalam hati. Ia sangat bersemangat untuk melaksanakan niatnya itu. Ia ingin membuat sebuah kejutan kepada Kyai Mranggi dan yang lainnya. “Pasti mereka bangga kepadaku,” sambungnya.