Sambong- Kesenian adat khas Blora, Kothekan Lesung, ditampilkan dalam Gebyar Keberaksaraan dan Festival Adat Samin 2018. Suara alu (kayu pemukul ) yang beradu dengan lesung menimbulkan bunyi ritmis nan indah.
Acara yang berlangsung di Kampung Samin Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora ini, dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD DIKMAS) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan SKB Blora.
Kepala PP PAUD DIKMAS Jawa Tengah, Djajeng Baskoro mengatakan, berkembangnya teknologi informasi dewasa ini semakin tak terbendung. Untuk menyaring dampak negatif perkembangan teknologi, kearifan lokal memiliki peran yang sangat krusial.
“Kemajuan zaman memang tidak bisa kita hindari, namun jangan sampai kemajuan itu merusak sendi kehidupan kita. Disinilah perlu adanya edukasi masyarakat, dimana adat istiadat lah yang bisa memfilternya,” ujarnya, Kamis (29/11).
Selain Kothekan Lesung, acara ini juga diisi dengan Lomba Parikan, Lomba Membatik dan Lomba Menulis Aksara Jawa.
Interaksi Modern-Tradisional
Sementara, sesepuh sedulur Sikep Samin, Pramugi mengatakan, acara semacam ini merupakan wujud interaksi yang unik, antara dunia modern, dan adat tradisional klasik. Dimana, masyarakat samin dikenalkan dengan aksara, sementara masyarakat modern dikenalkan dengan adat tradisional.
“Hasilnya ya yang dipertunjukkan pada acara ini, seperti ketrampilan membatik, menulis aksara jawa, musik lesung hingga parikan jawa. Jika dikemas dengan bagus akan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung,” ujar Pramugi.
Selain menampilkan kesenian dan budaya tradisional, kegiatan ini juga memamerkan sejumlah hasta karya buatan warga setempat. Diantaranya, batik, aneka makanan ringan dan souvenir kaos. (sya)