Ledok, Sambong ( 31/03/2016 ) Desa Ledok merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi di Kabupaten Blora. Di desa ini terdapat pertambang minyak bumi yang dikelola secara modern maupun secara tradisional. Hampir di banyak petak di desa Ledok akan dijumpai tambang – tambang minyak berupa sumur – sumur tradisional yang sedang ditambang oleh masyarakat, namun tidak sedikit pula alat – alat berat penyedot minyak bumi beroperasi di desa ini. Bloranews.com mengunjungi desa Ledok untuk mengetahui proses penambangan minyak bumi di desa yang menjadi tempat eksploitasi minyak pertama di Kabupaten Blora ini.
Terletak di tengah hutan di kecamatan Sambong tidak memuat kunjungan menuju desa Ledok menjadi surut, sebaliknya perjalanan menuju desa minyak ini tampak sangat menantang. Jalan utama menuju desa Ledok sebagian besar telah berupa jalan aspal, sehingga kegiatan kunjungan menyusuri desa ini sangat nyaman bagi para pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat.
Sampai di desa Ledok, anda harus menerobos masuk menuju lokasi pertambangan untuk melihat kegiatan eksploitasi minyak bumi yang dilakukan di desa ini. Menuju ke tempat penambangan minyak, anda akan melewati jalan yang belum diaspal, melintasinya cukup menguras tenaga dan keahlian mengendarai sepeda motor. Jalan berbatu menembus relung – relung hutan menuju tempat pertambangan pertama, sumur tua tradisional yang terletak di tengah hutan.
Tidak jauh dari sumur pertama, terdengar suara mesin minyak bumi. Rupanya tidak jauh dari sumur pertama terdapat kegiatan eksploitasi minyak yang dilakukan secara tradisional. Para penambang ini melakukan kegiatan eksploitasi dengan alat tambang berupa mesin diesel sederhana. Satu orang bertugas sebagai operator dan satu orang bertugas untuk memeriksa sebuah alat yang berada di mulut sumur. sebuah alat tambang sederhana dari logam dengan panjang kurang lebih lima meter bergerak naik – turun sesuai dengan pengoperasian mesin.
Selain ditambang secara tradisional, sumur – sumur minyak di desa Ledok juga ditambang secara modern. Dalam perjalanan tersebut, Bloranews.com menyaksikan alat – alat berat (Pompa angguk) dengan beragam ukuran beroperasi secara otomatis. Menurut warga sekitar, alat penambang modern tersebut adalah kepunyaan PT Pertamina.
Selain alat – alat berat yang sedang beroperasi secara otomatis, di tempat yang sama dijumpai pula sebuah kilang mini untuk menampung minyak bumi. Dalam radius ratusan meter saja, Bloranews.com menyaksikan puluhan alat berat (Pompa angguk) yang tengah beroperasi. Hal ini seolah menyiratkan bahwa Kabupaten Blora benar – benar Kabupaten dengan persediaan minyak bumi yang melimpah. Tidak heran, Kabupaten Blora menjadikan Tugu Minyak sebagai salah satu elemen logo Kabupaten Blora.
Harga minyak mentah yang berfluktuasi dengan cepat membuat penambangan – penambangan tradisional membutuhkan perhatian serius pemerintah. Bloranews.com menemuai salah satu penambang yang sedang beraktivitas, di salah satu sumur minyak tradisional. Penambang tersebut menceritakan bahwa saat ini ( 24/03/2016 ) minyak mentah dihargai di level seribu rupiah per liter. Dengan harga tersebut tentu saja para penambang tradisional merasa berat untuk melakukan kegiatan produksinya.
Para penambang tradisional ini tergabung dalam sebuah Paguyuban Penambang Minyak Tradisional. Pertamina menjadi partner sekaligus penyedia jasa angkut dari hasil penambangan para penambang tradisional ini.
Minyak bumi di desa Ledok merupakan salah satu kekayaan alam Blora. Keberadaan sumber – sumber minyak bumi ini dengan pengelolaan yang serius merupakan berkah bagi warga desa Ledok bahkan warga Kabupaten Blora. Sebaliknya, tanpa manajemen yang baik kekayaan minyak ini hanya akan diniklmati oleh beberapa gelintir orang saja.
Reporter : Djalu
Fotografer : Az Zulfa