Jakarta – Pembangunan bandar udara (Bandara) Ngloram telah memasuki tahap desain. Jika tak ada aral melintang, pembangunan Bandara Ngloram akan dimulai setelah pekan lebaran 2018.
“Kalau Blora tanahnya sudah ada, sedang proses desain. Kalau terminal Bandara Ahmad Yani ditarget bisa beroperasi sebelum lebaran, kalau Blora dan Purbalingga setelah Lebaran dibangun,” terang Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Minggu (11/02).
Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Blora Djati Walujastono menyebutkan, untuk pembangunan Bandara Ngloram, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan telah menganggarkan biaya sebesar Rp 80 milyar yang akan dikucurkan tahun 2019.
Dilansir Tempo.co, anggaran Rp 80 milyar tersebut akan dialokasikan menjadi dua bagian. Anggaran sebesar Rp 40 milyar akan digunakan untuk melebarkan landasan pacu Bandara Ngloram, yang semula panjang 900 meter dan lebar 30 meter menjadi sepanjang 1350 meter dan lebar 40 meter.
Selanjutnya, akan dibangun turning area seluas 1500 meter persegi di ujung landasan pacu.
Sedangkan sisanya, Rp 40 milyar akan digunakan untuk mengerjakan proyek lainnya seperti pelapisan di landasan pacu, pembangunan apron (tempat parkir pesawat), pengadaan dan pengawasan pagar area sisi udara bandara, renovasi perluasan gedung terminal dan sebagainya.
”Itu masih ada rincian lain dengan total kebutuhan Rp 80 miliar,” ucap Djati.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengaku sedang merencanakan sarana intekoneksi bandara dengan moda transportasi lain.
“Kami akan hubungkan kereta api dengan bandara, sehingga penumpang yang turun dari pesawat bisa langsung menggunakan kereta api untuk mencapai tempat tujuannya,” terang Ganjar.
Penyunting : Aribpak’i