fbpx

380 MAHASISWA BARU STEM AKAMIGAS DIKUKUHKAN

Penambahan jumlah peserta didik ini, menjadi bukti peningkatan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap STEM Akamigas.

Cepu – Pada tahun akademik 2017/2018, Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas berhasil menjaring 380 mahasiswa baru dari 3000 an pendaftar.

Para mahasiswa tersebut, dari masyarakat umum, program beasiswa, aparatur, dan kerjasama pemerintah daerah. Serta karyawan dari lndustri sektor ESDM.

 

Penambahan jumlah peserta didik ini, menjadi bukti peningkatan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap STEM Akamigas.

 

“Dari jumlah tersebut 91 orang merupakan program beasiswa dari Kementreian ESDM,” kata Ketua STEM Akamigas, RY Perry Burhan, Senin (7/8/2017) siang.

Perry mengungkapkan jumlah mahasiswa pada tahun ini 897 orang. Mengalami peningkatan sebanyak 134 orang. Dari tahun sebelumnya yang berjumlah 765 mahasiswa.

“Mereka berasal dari daerah penghasil sektor ESDM, daerah terpencil dan kawasan terluar Indonesia yg memiliki keterbatasan mengakses pendidikan tinggi,” ujarnya.

Menurutnya, penambahan jumlah peserta didik ini, menjadi bukti peningkatan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap STEM Akamigas. Namun, keterbatasan masih dihadapi oleh STEM Akamigas, baik dari sisi jumlah tenaga pendidik, maupun sarana prasana.

“Ini memberikan tantangan bagi STEM Akamigas, untuk bisa meningkatkan pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.

Untuk itu, optimalisasi kemitraan dengan berbagai pihak akan dijadikan prioritas utama dalam menutupi segala keterbatasan tersebut.

“Kemitraan akan lebih ditingkatkan secara terus menerus, dengan menjajaki kemungkinan membangun kemitraan-kemitraan baru,” jelasnya.

Diketahui, berdasarkan surat keputusan Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi No. 2173/C.Ca/KL/2017, perihal rekomendasi perubahan bentuk STEM AKAMIGAS menjadi Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, menjadi tantangan baru yang dihadapinya.

Selain itu, rencana meningkatkan STEM Akamigas menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Kedua perubahan tersebut tentu bukan hal yang mudah. “Namun kami harus optimis. Karena akan memberikan dampak positif bagi perkembangan STEM Akamigas, mahasiswa dan seluruh stakeholder,” tandasnya.

Ia berkomitmen menjadikan Politeknik Akamigas memiliki kurikulum yang link dan match dengan industri. “Juga menjadi institusi yang dapat menyelenggarakan pendidikan program pasca sarjana vokasi. Sehingga pengelolaan yang lebih efektif dan efisien menjadi hal yang mutlak,” pungkasnya.

Reporter : Ngatono