Blora– Tiga anggota DPRD Kabupaten Blora mendaftar sebagai calon kepala desa (Cakades) lantaran gagal dan tidak memperoleh suara yang memadai dalam Pemilu Legislatif 2019 lalu. Ketiganya masing-masing, Parsidi (Partai Demokrat), Wahono (PPP), dan Sugianto (Partai Gerindra).
Parsidi mendaftar sebagai Cakades Gempol Kecamatan Jati, Wahono akan bertarung di Desa Temurejo Kecamatan Blora Kota, sedangkan Sugianto akan mengikuti Pilkades di Desa Todanan Kecamatan Todanan, Rabu (26/06).
Ketiganya, memiliki alasan yang berbeda terkait keikutsertaannya dalam konstestasi politik akar rumput ini. Parsidi mengaku langkah politik ini diambilnya untuk memenuhi aspirasi pendukungnya. Meski demikian, dia masih mempertimbangkan arahan partanya.
‘’Mereka (pendukung Parsidi, red) malam-malam datang ke rumah saya. Saya tak bisa menolak lagi, meski sebenarnya masih ragu. Saya ingin konsultasi dulu dengan Pak Bambang (Bambang Susilo, Ketua Partai Demokrat Blora),” katanya seperti dikutip Suara Merdeka.
Sementara, Wahono mengaku telah mantap dengan langkah politiknya, dengan mendaftar sebagai Cakades Temurejo. Menurutnya, apapun yang akan terjadi nanti, dirinya dengan besar hati akan menerimanya.
“Warga Desa Temurejo menghendaki perubahan. Saya siap membawa perubahan itu. Bahkan jika kalah di Pilkades, saya tidak apa-apa. Saya tidak akan malu,” ujarnya.
Sedangkan Sugianto enggan berkomentar banyak terkait langkah politiknya mendaftar sebagai Cakades Todanan. Menurutnya, tidak etis menceritakan alasannya mendaftar sebagai cakades jika tidak bertatap muka secara langsung.
Sebagai informasi, Pilkades Serentak Blora 2019 diikuti 244 Desa se- Kabupaten Blora. Kontestasi ini akan berpuncak pada 4 Agustus mendatang. Selain diikuti politisi, banyak tokoh dari bermacam latar belakang mendaftar sebagai Cakades. Diantaranya, purnawirawan TNI, PNS, hingga dokter. (top)
