Kradenan – 25 tahun lalu terjadi pembalakan liar di hutan Dukuh Kuwung, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora mengakibatkan hilangnya sumber mata air.
Tersebut dikatakan oleh Kepala Desa Mendenrejo, Supari saat menghadiri acara seremoni penanaman bibit dalam program penghijauan untuk antisipasi dampak perubahan iklim, diselenggarakan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional-Lembaga Manajemen Infaq (Laznas-LMI).
“25 tahun lalu di sini (Desa Mendenrejo) ada Sendang Kuwung yang airnya tidak habis-habis sampai keluar dengan sendirinya. Ada penebangan pohon secara liar, seiring berjalannya waktu akhirnya sumber mata air berkurang dan sendang mengalami kekeringan,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya penanaman 500 pohon di lahan perhutani sekitar 2 hektare tersebut bisa mengembalikan mata air yang hilang.
“Mudah-mudahan tanaman ini bisa kita rawat bersama warga. Kami berharap, mata air yang selama ini hilang bisa kembali seperti sediakala yang tiada habisnya,” pungkasnya usai menanam pohon, Selasa (11/01).
Penanaman 500 bibit dilakukan di lahan kurang lebih seluas dua hektare milik KPH Randublatung, meliputi trembesi, jagung, mangga dan lain-lain. Dari keseluruhan ada 300 pohon produksi oksigen dan 200 sisanya pohon produktif. (Jam).