Jepon- Ladang tebu seluas 2 hektar dilalap si jago merah. Diduga, api bermula pembakaran sampah sisa panen sebelumnya yang ditinggal sebelum api dipadamkan. Situasi kemarau membuat api dengan mudah merembet ke tanaman di sebelahnya.
Kepala Satpol PP Kabupaten Blora, Djoko Sulistyono melalui Kabid Perlindungan Masyarakat, Pujo Catur Susanto mengungkapkan, peristiwa ini terjadi di ladang tebu milik Bekti di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Selasa (25/06).
“Tidak ada korban jiwa. Diduga, api bermula dari pembakaran sampah panen tebu. Api dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, dibantu petugas dari BPBD dan masyarakat setempat. Api dipadamkan sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi,” jelasnya.
Terkait besarnya kerugian material akibat peristiwa ini, Pujo mengaku tidak dapat menyebutkan secara pasti. Akan tetapi, jika dihitung berdasarkan harga tebu setelah dipanen nanti, besr kerugian dapat mencapai Rp 35 juta.
Musim Kemarau Rawan Kebakaran
Lebih lanjut, Satpol PP Blora menghimbau masyarakat untuk waspada dengan bahaya kebakaran memasuki musim kemarau ini. Mengingat, api dapat mudah merembet di tengah cuaca panas.
“Dimohon semua pihak untuk sangat waspada terhadap bahaya kebakaran karena blora sudah masuk pada musim kemarau dan cuaca sangat panas,” himbau Kabid Perlindungan Masyarakat.
Menurutnya, kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran ini harus ditingkatkan, lebih-lebih untuk para pemilik usaha peternakan ayam, dan briket arang. Hal ini, untuk mencegah terjadinya kebakaran hebat seperti yang terjadi pada musim kemarau tahun lalu.
“Terutama masyarakat yang mengelola atau memiliki peternakan ayam dan oven briket arang untuk meningkatkan kewaspadaannya,” pungkasnya. (spt)