10 FAKTA KECAMATAN NGAWEN

kerajinan di kecamatan Ngawen
Kerajinan kepang bambu / anyaman bambu di sebuah desa di kecamatan Ngawen
kerajinan di kecamatan Ngawen
Kerajinan kepang bambu / anyaman bambu di sebuah desa di kecamatan Ngawen

Ngawen – Kerajinan anyaman bambu atau kepang bambu merupakan kerajinan tradisional rakyat yang masih dapat dijumpai di Blora, salah satunya adalah di kecamatan Ngawen. Selain memiliki sentra kerajinan anyaman bambu, kecamatan Ngawen juga dikenal sebagai kawasan santri karena menjadi tempat berdirinya banyak pondok pesantren, tempat belajar para santri. Berikut ini 10 fakta kecamatan Ngawen yang berhasil dihimpun Bloranews.com

  1. Di desa Gotputhuk kecamatan Ngawen terdapat sentra kerajinan rakyat anyaman bambu. Hasil produksi dari daerah ini banyak diminati oleh konsumen Blora bahkan luar kota.
  2. Ngawen juga memiliki sejumlah koleksi peninggalan purbakala, salah satunya adalah Lingga-Yoni yang ditemukan di desa Bandungrojo.
  3. Di desa Bandungrojo juga terdapat sentra kerajinan alat pertanian tradisional. Di tengah maraknya alat pertanian modern, alat-alat pertanian tradisional buatan pandai besi Bandungrojo ini masih diminati hingga kini.
  4. Di depan kecamatan Ngawen terdapat Tugu Susamarbusu. Tugu tersebut menjadi peringatan atas para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Affair Madiun 1948. Kata Susamarbusu merupakan akronim dari para pahlawan yang gugur dalam peristiwa itu. Para pahlawan tersebut bernama Brig Pol. Soerahman, AP Kelas III Sjamsoedin, AP Kelas III Martodidjojo, AP Kelas III Boediman dan AP Kelas III Soekardi.
  5. Kecamatan Ngawen menjadi tempat berdakwah para ulama di masa lalu, sampai hari ini para ulama ini masih dikenang oleh masyarakat dengan menyelenggarakan haul (peringatan kematian) setiap tahunnya. Para ulama legendaris tersebut antara lain KH. Zainal Abidin Talokwohmojo, KH Abdullah Faqih Plumbon dan Mbah Pungkruk Ngawen.
  6. Terdapat banyak pondok pesantren di kecamatan Ngawen, tiga diantaranya adalah Pondok Pesantren Mambaul Huda Talokwohmojo, Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ngawen dan Pondok Pesantren Nurul Huda Sarimulyo.
  7. Secara geografis kecamatan Ngawen berbatasan dengan kecamatan Japah di sebelah utara dan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tunjungan dan Banjarejo.
  8. Di sebelah selatan kecamatan Ngawen berbatasan dengan kecamatan Randublatung, Jati dan Kunduran. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Kunduran dan Todanan.
  9. Kecamatan Ngawen memiliki luas 100,98 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 57.118 jiwa (2014).
  10. Kecamatan Ngawen terdiri dari 27 desa dan 2 kelurahan. Desa terluas adalah desa Sambonganyar (13,09 kilometer persegi), sedangkan Kelurahan tersempit adalah desa Punggursugih (0,95 kilometer persegi).

Editor  : Sahal Mamur

Foto     : Alifiyanto Adhi

*Dari berbagai sumber.